Simak! Ini Update Proyek Prabowo Tanam Singkong di Kalteng

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
24 November 2020 10:13
Wamenhan tinjau pembukaan lahan kebon singkong untuk cadangan pangan strategis di Kalteng. Ist
Foto: Wamenhan tinjau pembukaan lahan kebun singkong untuk cadangan pangan strategis di Kalteng, kemarin. (Dokumentasi Kemhan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan peninjauan pembukaan lahan di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang akan dijadikan perkebunan tanaman singkong untuk mendukung program cadangan pangan strategis nasional, kemarin. Lahan itu berada di wilayah Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Kalteng.

Trenggono mengatakan, program cadangan pangan merupakan bagian dari program strategis nasional. Untuk itu semua pihak diharapkan menjaga dan mendukung program nasional ini.

"Saya berharap semua pihak mampu menjaga dan menyukseskan program, misi dan visi besar dari Presiden Joko Widodo membangun cadangan pangan untuk kepentingan nasional," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Kemhan, Selasa (24/11/2020).

Di sisi lain, program ini juga bertujuan untuk membangun atau menaikan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar di mana kebun singkong akan dibangun. Ini karena yang dibangun bukan hanya kebun saja, tetapi juga turunannya sampai dengan industrinya.

"Saya berharap seluruh pembiayaan atau investasi yang digunakan untuk pembangunan ini pada ujungnya bermanfaat dan betul-betul ternanam dengan baik untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat di kabupaten Gunung Mas," kata Trenggono.

Untuk itu, dia juga meminta kepada tim untuk melakukan perhitungan awal dimulai dari situasi sekarang seperti apa pertumbuhan ekonominya. Kemudian selanjutnya dalam tiga atau empat tahun mendatang seperti apa keadaan ekonomi di Gunung Mas.

Pembangunan kebun singkong di kabupaten Gunung Mas ini akan menjadi suatu model percontohan bagi pembangunan kebun-kebun singkong di kabupaten lainnya seluruh Indonesia.



"Kita memulai dari wilayah ini untuk membangun Indonesia khususnya di sektor pangan. Program ini adalah misi dan visi besar program Presiden Joko Widodo yang dibebankan kepada Kemhan untuk membangun kesejahteraan melalui cadangan pangan," ujarnya.

Trenggono kemudian menjelaskan alasan kenapa singkong dipilih sebagai cadangan pangan. Ini karena singkong relatif lebih mudah di dalam pengembangan dan memiliki banyak sekali produk turunannya.

"Jangan dianggap remeh tanaman singkong ini, 25 tahun yang akan datang diharapkan menjadi suatu produk strategis," kata Trenggono.

Singkong memiliki banyak kelebihan, selain dapat untuk mengurangi ketergantungan Indonesia dalam impor gandum, juga dapat digunakan untuk bahan baku farmasi, di mana saat ini Indonesia kurang lebih sekitar 96% mengimpor bahan baku farmasi.

Kolonel Dwi Haryono selaku Ketua Tim Lapangan Penyiapan Lahan Perkebunan Singkong menjelaskan, penyiapan perkebunan singkong di kabupaten Gunung Mas diawali dengan pengerjaan land clearing yang telah dimulai sejak tanggal 14 November 2020. Pekerjaan juga meliputi pembukaan jalan akses, pembukaan main road dan pekerjaan galian drainase. Selain itu pembangunan barak dan kantor.

Dikatakannya, program Kemhan pengembangan perkebunan singkong untuk cadangan pangan startegis di kabupaten Gunung Mas mendapat dukungan dan tanggapan positif dari masyarakat sekitar. Masyakarat banyak dilibatkan baik sebagai tenaga pendukung maupun menyiapkan sarana dan material pendukung yang dibutuhkan.

Beberapa waktu lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan Kemhan di bawah komando Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merupakan leading sector dalam pengembangan perkebunan singkong di Gunung Mas. Program ini ditargetkan dimulai awal 2021.

"Karena ini sangat dibutuhkan, tidak hanya untuk industri, tapi juga untuk substitusi padi nanti ke depan," ujar Basuki dalam acara Jakarta Food and Security Summit ke-5 Tahun 2020 yang berlangsung pada Rabu (18/11/2020).

Menurut dia, pemerintah akan mengembangkan singkong di lahan seluas 60 ribu hektare. Untuk tahun ini dan tahun depan, ada 12 ribu hektare yang akan dikembangkan.

"Kami dari Kementerian PUPR ini akan lebih ke arah kebun. Jadi menyiapkan jalan kebunnya, kemudian untuk irigasinya mungkin dari irigasi primer," kata Basuki.


(miq/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Titahkan Prabowo Jadi 'Bos' Lumbung Pangan RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular