Sedih! Indef Prediksi Ekonomi RI Hanya Tumbuh 3% di 2021

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
23 November 2020 15:55
Infografis/ 45 Negara Resmi resesi, Ri Di Ujung Tanduk/Aristya Rahadian Krisabella
Foto: Infografis/ 45 Negara Resmi resesi, Ri Di Ujung Tanduk

Jakarta, CNBC Indonesia - Institute for Development of Economic and Finance (Indef) skeptis dengan target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021, yang ditetapkan bisa mencapai 4,5% hingga 5,5%.

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2021, hanya mampu mencapai 3% saja. Ada beberapa hal yang menurut Tauhid, Indonesia tidak akan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi sesuai yang ditargetkan.

Misalnya saja, kata Tauhid permintaan atau konsumsi masyarakat masih belum normal. Seperti diketahui, pertumbuhan konsumsi Indonesia pada Kuartal III-2020 mencapai -4%, lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan konsumsi pada Kuartal II-2020 yang mencapai -6%.

Kendati demikian, membaiknya sektor konsumsi tersebut, masih belum tercermin dari lajunya kredit perbankan. Laju kredit perbankan diprediksi hanya tumbuh 5% hingga 6% saja.

"Normalnya (kredit perbankan) tumbuh 9% hingga 11%. [...] Wajar BI (Bank Indonesia) menurunkan suku bunganya menjadi 3,75% untuk mengantisipasi agar penurunan laju perbankan, yang sekarang di bawah kurang lebih 1% dan sempat 0,28% di September," kata Tauhid menjelaskan dalam webinar, Senin (23/11/2020).

Selain itu juga, penyerapan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang dianggarkan tahun ini masih belum maksimal. Bahkan dia memperkirakan penyerapan program PEN hingga akhir tahun 2020 hanya mencapai 67,8% saja.

Program perlindungan sosial, menurut Tauhid belum dapat menggerakan permintaan domestik. "Apalagi jumlah bantuan perlindungan sosial berkurang separuh di tahun depan," ujarnya.

Hal lain, yang membuat Indef yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 4%, karena ketersediaan vaksin masih terbatas. Jika, vaksin sudah tersedia hingga 70% dari populasi, tentunya proses distribusi dan vaksinasi akan memerlukan waktu, dan selama proses tersebut pembatasan aktivitas dan protokol kesehatan masih akan berlanjut.

"Sehingga konkrit, proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 akan -1,35% dan di 2020 3%," tutur Tauhid.

Sebelumnya, Staf Khusus Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan penularan Covid-19 akan 'menghantui' Indonesia hingga Semester I-2021 atau tepatnya Juni 2021.

"Kita masih memperkirakan di Semester I-2021 masih berlanjut penularan covid ini, dan pemerintah telah mengalokasikan stimulus Rp 372 triliun untuk 2021," jelas Yustinus dalam kesempatan terpisah, Senin (23/11/2020).


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi Indonesia Q3-2021 Diprediksi Tumbuh 4,3% (yoy)

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular