AS Gandeng Vietnam 'Hajar' China di Laut China Selatan

News - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
23 November 2020 09:50
U.S. Secretary of State Mike Pompeo and Vietnamese Foreign Minister Pham Binh Minh arrive for a meeting at the Ministry of Foreign Affairs in Hanoi, Vietnam, February 26, 2019. Andrew Harnik/Pool via REUTERS Foto: Sekretaris Negara AS Mike Pompeo dan Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Binh Minh saat tiba untuk pertemuan di Kementerian Luar Negeri di Hanoi, Vietnam. (Andrew Harnik / Pool via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penasihat Keamanan NasionalĀ Amerika Serikat (AS) Robert O'Brien melakukan kunjungan keĀ Vietnam akhir pekan kemarin. Dalam kegiatan tersebut, ia meminta pemimpin Vietnam mengekang ekspor gas alam cair ilegal China dan membeli lebih banyak barang militer dari AS.

Menurutnya, ini penting untuk menghindari sanksi dari Negeri Paman Sam. Sebelumnya, Vietnam telah dikenai 'hukuman' oleh Departemen Perdagangan AS (USTR) karena klaim mata uang yang terlalu rendah.



AS memberlakukan bea anti-subsidi ke ban mobil asal Vietnam dengan tuduhan intervensi pemerintah ke mata uang Vietnam yang membuatnya sekitar 4,7% terhadap dolar AS. Nilai mata uang suatu negara merupakan variabel penting, mengingat mata uang lokal yang lebih lemah membuat ekspornya relatif lebih murah bagi pembeli Amerika dan membuat Vietnam lebih mahal untuk membeli barang dari AS.

Menurut O'Brien tindakan tegas Vietnam ke China bisa menjadi dasar untuk pembalikan sanksi itu. Ditulis Bloomberg, O'Brien juga mengatakan bahwa AS akan siap membantu Vietnam dalam pembiayaan untuk membantu pembelian helikopter buatan AS.



Ini juga bisa mengurangi surplus perdagangan kedua negara yang tahun 2019 memecahkan rekor hingga US$ 56 miliar. Vietnam menduduki peringkat keempat tertinggi surplus perdagangan dengan AS tahun ini, setelah China, Meksiko, dan Swiss

Dalam kesempatan itu O'Brien dan para pemimpin Vietnam, termasuk Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc dan Menteri Luar Negeri Pham Binh Minh, juga menyinggung tentang hubungan negara ASEAN itu dengan China di kawasan Laut China Selatan (LCS). AS mengatakan "sangat prihatin" dengan agresivitas China yang "mencegah Vietnam menggali sumber daya perikanan, gas alam cair (LNG), dan pengeboran minyak".

O'Brien berujar, Vietnam yang biasanya sangat hati-hati dalam komentar dengan China, mendukung AS berperan di LCS dan menolak Beijing. Strategi Vietnam untuk melawan Beijing, kata O'Brien, adalah bekerja sama dengan negara-negara kawasan lain melalui Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Sebelumnya, dilaporkan sejumlah media asing, Vietnam terpaksa membatalkan eksplorasi migas di LCS karena sengketa dengan China. Bahkan membayar denda miliaran dolar ke kontraktor.

Meski begitu belum ada komentar dari Vietnam dan China soal hal ini. Akibat klaim China melalui 'sembilan garis putus-putus' yang mencaplok 80% wilayah LCS, Negeri Xi Jinping berkonflik dengan sejumlah negara.

Artikel Selanjutnya

Pangkalan RRC di Laut China Selatan Rentan Diserang, Serius?


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading