Waspada, Banyak Masker N95 Palsu Beredar

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
22 November 2020 17:16
Harga Masker Melonjak Tajam Karena Virus Corona. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Harga Masker Melonjak Tajam Karena Virus Corona. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Asisten profesor kedokteran di divisi penyakit menular di Emory University di Atlanta AS, Dr. Marybeth Sexton meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam membeli masker. Pasalnya, banyak masker yang dibuat serupa dengan masker N95.

"Beberapa dari masker N95 yang digunakan masyarakat memiliki katup pernafasan di dalamnya," katanya seperti dikutip dari CNN Internasional Minggu (22/11/2020).

"Katup tersebut memang membuatnya lebih nyaman untuk dipakai, tetapi tidak melindungi orang-orang di sekitar Anda. Ini sebenarnya dapat memperburuk keadaan karena itu memusatkan nafas Anda ke dalam katup itu. Jadi kami sangat menyarankan agar orang tidak memakai masker yang memiliki katup pernafasan," tegasnya.

The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat telah meminta masyarakat untuk tidak #pakaimasker N95 untuk penggunaan pribadi.

CDC mengungkapkan, jenis masker yang satu ini memang dianggap paling efektif karena 95% untuk menyaring semua partikel. Namun, masker ini khusus digunakan untuk petugas medis dan petugas kesehatan lainnya.

Selain itu, masker N95 harus dipasang agar sesuai dengan kontur unik wajah setiap dokter atau perawat. Masyarakat dinilai tidak memiliki kepiawaian untuk memasang masker jenis ini.

Daripada menggunakan masker N95 yang harganya jauh lebih mahal, peneliti kesehatan lingkungan Harvard Joseph Gardner Allen mengatakan masker kain cukup efektif dalam mencegah penularan.

Lalu jenis masker seperti apa yang bisa memberikan perlindungan yang maksimal? Menurutnya, masker yang baik minimal dibuat dengan dua lapis kain.

"Anda bisa menggunakan minimal 2 lapis masker, tetapi tiga lapis masker lebih baik," kata Allen.

Menurutnya, hindari menggunakan gaiter mask atau yang dikenal sebagai buff mask, kecuali jika hanya ini yang tersedia. Bahkan, baru-baru ini studi menyebut bahwa masker jenis ini tidak efektif.

"Selain level filtrasi, hal yang juga harus diperhatikan soal fit (ukuran)," lanjut Allen.

"Anda ingin masker melewati pangkal hidung, di bawah dagu dan menutup bagian wajah, diletakkan di sepanjang kulit. Anda ingin napas Anda melewati media filter dan tidak keluar dari samping," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perhatian! RI Resmi Cabut Aturan Wajib Masker

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular