
Jokowi: Ekonomi APEC -2,7%, 74 Juta Jiwa Kehilangan Pekerjaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) malam ini menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi secara gamblang menyampaikan perekonomian APEC mengalami kontraksi hingga 2,7%. Bahkan, sekitar 74 juta penduduk telah kehilangan pekerjaan.
Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan isi pidato Jokowi dalam KTT APEC, Jumat (20/11/2020).
Jokowi menilai, secara bersama-sama APEC harus membalikkan keadaan ini. Setidaknya, ada tiga hal utama yang disampaikan Jokowi di depan para delegasi APEC terkait hal tersebut.
Pertama, kepala negara menekankan pentingnya kembali merajut strategic trust guna mewujudkan kerja sama antar negara yang saling menguntungkan.
"Kedua, presiden menekankan pentingnya mereaktivasi pertumbuhan perekonomian APEC. Presiden mengharapkan 2021 akan terjadi pertumbuhan positif dan upaya harus didorong termasuk melalui optimalisasi APEC bisnis travel card," katanya.
"Ketiga, presiden menekankan pentingnya reformasi struktural dan multileralisme yang harus terus didorong," lanjut Retno.
Sebagai informasi, APEC 2020 diharapkan dapat menyepakati visi APEC Pasca-2020 yang akan menentukan arah kerja APEC untuk 20 tahun mendatang. Visi tersebut akan meneruskan visi Bogor Goals 1994 yang merupakan kerangka kerja sama APEC selama 26 tahun terakhir yang disepakati pada masa keketuaan Indonesia di APEC 1994.
Pada KTT APEC kali ini, Presiden didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jaelani.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Situasi Dunia Sulit, Jokowi: RI Buka Pintu Bagi Investor!