Janji Erdogan: Bakal Mesra Dengan Biden!

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
20 November 2020 19:50
Recep Tayyip Erdogan. AP/
Foto: Recep Tayyip Erdogan. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan berjanji akan menjalin hubungan yang baik dengan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden. Ia berjanji akan mereformasi peradilan dan ekonomi Turki, serta mengatasi "kekurangan demokrasi" yang terjadi di negara Anatolia itu untuk menyesuaikan hubungan dengan penduduk baru di Gedung Putih itu.

"Kami meluncurkan mobilisasi baru di bidang ekonomi, peradilan, dan demokrasi," kata Erdogan dalam pertemuan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP).

Namun banyak yang meragukan bahwa reformasi itu dilakukan atas dasar normalisasi hubungan dengan Biden. Selama ini Donald Trump memiliki hubungan baik dengan Erdogan, sementara Biden selalu dianggap sebagai mitra yang licik.

Trump beberapa waktu lalu menolak seruan dari Kongres AS untuk menjatuhkan sanksi atas pembelian rudal S-400 Rusia oleh Turki tahun lalu dan dilaporkan mencoba untuk campur tangan dalam penuntutan Halkbank yang dikelola negara Turki atas dugaan pelanggaran sanksi terhadap Iran.

"Saya akrab dengannya (Erdogan) dan dia mendengarkan," kata Trump.

Sementara Biden adalah pribadi yang selalu mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi dalam kepemimpinannya. Ia mengkritik kemunduran Turki dari supremasi hukum dan praktik demokrasi. Dalam sebuah wawancara Desember lalu, dia menyebut Erdogan sebagai "otokrat" dan berjanji mendukung oposisi Turki.

Di kesempatan lainnya, Yasar Yakis, anggota pendiri AKP dan mantan menteri luar negeri, era akses mudah Erdogan ke Gedung Putih "hampir berakhir". Ia merasa bahwa dalam beberapa waktu kedepan kedua negara harus mencari kesamaan untuk membuat basis hubungan baru.

"Apakah Washington suka atau tidak, Ankara adalah pemain penting di Timur Tengah," kata Yakis.

Jadi, terlepas dari keraguan pemerintahan Biden yang akan datang tentang Erdogan, kedua negara mungkin akan menemukan kesamaan untuk melindungi kepentingan timbal balik mereka.

Selain untuk memperbaiki hubungan dengan AS, reformasi Erdogan juga dipandang sebagai cara untuk menenangkan kekhawatiran pendukungnya sendiri, terutama atas keadaan ekonomi Turki yang mengalami gelombang luar biasa beberapa waktu terakhir.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Pemimpin Dunia yang Belum Ucapkan Selamat Kepada Biden

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular