Internasional

Turki 'Kesambet' Apa? Negeri Erdogan Naikkan Suku Bunga

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 November 2020 08:51
FILE PHOTO: Turkish Lira banknotes are seen in this October 10, 2017 picture illustration. REUTERS/Murad Sezer/Illustration/File Photo
Foto: REUTERS/Murad Sezer

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Turki (Türkiye Cumhuriyet Merkez Bankası/TCMB) secara agresif menaikkan suku bunga sebesar 475 basis poin menjadi 15% pada Kamis (19/11/2020).

Kenaikan ini memenuhi ekspektasi yang tinggi setelah Presiden Recep Tayyip Erdoğan melantik gubernur baru dan menjanjikan pendekatan ekonomi yang lebih ramah pasar.



Mata uang lira menguat hampir 1% setelah komite kebijakan TCMB mengatakan langkah pengetatan yang "transparan dan kuat" akan menurunkan inflasi dua digit, membalikkan tren dolarisasi yang berbahaya, dan membantunya membangun kembali cadangan devisa yang sudah habis.

"Pengetatan kebijakan moneter akan dipertahankan secara tegas sampai penurunan permanen inflasi tercapai," kata komite tersebut setelah pertemuan kebijakan, dikutip dari CNBC International.



Kenaikan suku bunga kali ini adalah yang paling tajam dalam lebih dari dua tahun. Tentu kenaikan dapat mendukung lira setelah serangkaian rekor terendah, meskipun juga dapat memperlambat pemulihan ekonomi dari dampak virus corona.

Sebagai tanggapan, mata uang lira menguat menjadi 7,635 melawan dolar, dari sekitar 7,71 sebelumnya.

Bank menaikkan suku bunga repo satu minggu dari 10,25% sejak September. Tingkat tertinggi dalam kerangka kebijakannya ditetapkan pada 19,5%, naik dari 14,75%.

Lira rally sekitar 12% minggu lalu setelah Naci Agbal ditunjuk sebagai kepala baru bank sentral dan menteri keuangan, menantu Erdogan, tiba-tiba mengundurkan diri.

Erdogan telah lama menyalahkan tingkat suku bunga tinggi sebagai penyebab inflasi dan meminta pertanggungjawaban investor asing atas kesengsaraan ekonomi.

Tetapi setelah perombakan kejutan pekan lalu, dia mengatakan bahkan kebijakan "pahit" akan diterapkan. Ini sejalan dengan janji era baru stabilitas ekonomi yang menyambut investor asing di bawah kepemimpinan baru.

Sebanyak 21 ekonom dalam jajak pendapat Reuters mengharapkan kenaikan suku bunga dengan median pada 475 basis poin dan prediksi berkisar dari 200 hingga 575 poin.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Parah! Erdogan Disebut "Idiot" oleh Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular