
Luhut Blak-Blakan Soal Krisis Pangan: Sudah Saya Pikirkan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara mengenai ancaman krisis pangan dunia. Hal ini disampaikan di sela acara Jakarta Food and Security Summit ke-5 Tahun 2020 yang berlangsung pada Kamis (19/11/2020).
Luhut mula-mula mengapresiasi berlangsungnya acara itu yang menurutnya sangat strategis karena menggerakkan seluruh pemangku kepentingan guna mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional sekaligus berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia.
"Tentunya kegiatan dan forum yang mempertemukan pemerintah dan dunia usaha di sektor pangan ini juga menjadi semakin penting dan sangat relevan dengan situasi yang kita hadapi dalam 10 bulan terakhir ini," kata Luhut.
Ia lantas memaparkan, Covid-19 bukan hanya berdampak bagi kesehatan melainkan juga bagi perekonomian dan ketahanan pangan. Ia mengaku sudah memikirkan persoalan ini sejak lama.
"Sejak peringatan tantangan ancaman krisis pangan dunia akibat pandemi Covid-19 yang dikeluarkan oleh organisasi PBB untuk pangan dan pertanian dunia/FAO pada Maret 2020 saya sudah terpikir sudah saatnya kita harus berbenah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional," urainya.
Dikatakan, bisa jadi hari ini mungkin masyarakat belum merasa resah karena bahan pangan masih tersedia. Namun, ia menegaskan, krisis pangan global sudah mengintai dari jauh.
"Oleh karena itu, kita tidak boleh tinggal diam. Terobosan dan langkah harus terus diupayakan demi mempersiapkan segala kemungkinan yang bisa terjadi di masa mendatang. Saya berharap kelak setelah pandemi ini usai, Indonesia mampu mewujudkan cita-cita besarnya, yaitu ketahanan pangan nasional secara mandiri lewat swasembada pangan secara keseluruhan serta merajai ekspor bahan pangan di seluruh dunia," katanya.
Dikatakan, peningkatan jumlah impor pangan tentunya menjadi tantangan. Untuk itu solusi melalui upaya memperkuat ketahanan pangan secara mandiri amat dibutuhkan. Apalagi, pandemi Covid-19 memberikan pengalaman baru bagi Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih mandiri.
"Saya kira tren ini bukan hanya di Indonesia mereka menjadi kecenderungan seluruh negara untuk memprioritaskan kebutuhan dalam negerinya terlebih dahulu. Di masa-masa sulit akibat pandemi ini termasuk di sektor pangan setiap negara mengutamakan untuk mengamankan ketahanan pangan negaranya," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi: Hati-hati! Potensi Krisis Pangan di Depan Mata