Internasional

Warga Korut Terancam Kelaparan Serius, Ini Penyebabnya!

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
08 November 2021 08:35
FILE - In this undated file photo provided by the North Korean government on July 30, 2021, North Korean leader Kim Jong Un attends a workshop of the commanders and political officers of the Korean People's Army, in Pyongyang, North Korea. U.N. human rights investigators have asked North Korea to clarify whether it has ordered troops to shoot on sight any trespassers who cross its northern border in violation of the country's pandemic closure. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP, File)
Foto: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis pangan yang terjadi di Korea Utara (Korut) semakin serius. Bahkan, pemimpin tertinggi negara itu, Kim Jong Un, meminta warganya untuk 'mengencangkan ikat pinggang mereka' hingga setidaknya tahun 2025.

"Ketika pihak berwenang memberi tahu mereka bahwa mereka perlu menghemat dan mengonsumsi lebih sedikit makanan hingga tahun 2025, mereka tidak dapat berbuat apa-apa selain merasa sangat putus asa," kata seorang penduduk dari kota Sinuiju, yang berbatasan dengan Dandong China, mengatakan kepada RFA.

"Beberapa penduduk mengatakan bahwa situasinya saat ini sangat serius sehingga mereka tidak tahu apakah mereka dapat bertahan hidup di musim dingin yang akan datang. Mereka mengatakan bahwa menyuruh kita menanggung kesulitan sampai tahun 2025 sama dengan menyuruh kita mati kelaparan."

Bahkan, Kim Jong Un juga memerintahkan warga agar setiap butir beras untuk diamankan sambil menekan pertanian untuk memproduksi lebih banyak beras.

Krisis pangan Korut sendiri sebenanarnya sudah lama terjadi. Ini pernah diakui Kim pada Juni lalu. Ia menyebut situasinya "tegang".

Pada April, ia meminta para pejabat untuk melancarkan "Pawai yang Sulit" untuk membantu meringankan warga, menurut laporan BBC. Namun yang terjadi kali ini semakin gawat akibat bencana alam, sanksi internasional, dan pandemi Covid-19.

Sementara itu, Kim juga mulai membuat manuver-manuver serius untuk mencoba meangani krisis ini. Pihaknya mencoba memberikan solusi dengan meminta warga mengkonsumsi angsa hitam sebagai pengganti daging. Ini dikatakan membantu meringankan krisis.

Rodong Sinmun, media juru bicara negara, menggambarkan daging burung air sebagai "lezat" dan mengandung nilai obat.Selain itu, Pyongyang juga membuka pusat peternakan angsa hitam baru di wilayah Jongphyong di pantai timur Korut.

Namun hingga kini masih harus dilihat bagaimana rencana pemerintah untuk mendistribusikan daging angsa atau apakah peternakan angsa lainnya sedang dibangun di seluruh negeri.


(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Kim Jong Un Nonton Debus, Tentara Korut Telanjang Dada

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular