
Ribuan Restoran di Jakarta Gulung Tikar, Ini Potret Suramnya

Survei terbaru yang dilakukan oleh Mandiri Institute menjadi bukti nyata bahwa restoran menjadi sektor yang sangat sengsara akibat pembatasan mobilitas publik ini. Bahkan ketika pelonggaran dilakukan pun restoran tetap saja babak belur.
Ada peningkatan tingkat kunjungan memang ketika PSBB yang tadinya ketat kemudian diperlonggar. Hanya saja kenaikannya tak serta merta membuat kunjungan konsumen kembali seperti semula.
Pada periode 9-13 September lalu, tingkat kunjungan ke restoran di delapan kota besar Tanah Air masih berkisar di antara 40% (Bogor) dan 68% (Makassar). Kunjungan ke restoran di Kota Bogor justru drop ketika di tempat lain meningkat dibanding pada 6-11 Agustus.
Kenaikan kunjungan pun tidak terjadi secara merata di semua jenis restoran. Kenaikan kunjungan tertinggi justru dialami oleh restoran dengan format fast food yang biasanya menyediakan fasilitas delivery maupun drive thru.
Parahnya lagi ketika wacana PSBB jilid II DKI Jakarta digaungkan, kunjungan ke restoran di DKI Jakarta drop lagi. Pada 17-20 September 2020, tingkat kunjungan ke restoran di DKI Jakarta hanya 19%, padahal seminggu sebelumnya masih di angka 54%.
(twg/twg)