Di Tengah Pandemi, Penyaluran Dana FLPP Tembus 99%

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
18 November 2020 08:20
Awal Desember 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian Program Satu Juta Rumah sebanyak 765.120 unit rumah, didominasi oleh pembangunan rumah bagi  masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 70 persen, atau sebanyak 619.868 unit, sementara rumah non-MBR yang terbangun sebesar 30 persen, sebanyak 145.252 unit.
Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, sekitar 20 persen merupakan rumah yang dibangun oleh Kementerian PUPR berupa rusunawa, rumah khusus, rumah swadaya maupun bantuan stimulan prasarana dan utilitas (PSU), 30 persen lainnya dibangun oleh pengembang perumahan subsidi yang mendapatkan fasilitas KPR FLPP, subsisdi selisih bunga dan bantuan uang muka. Selebihnya dipenuhi melalui pembangunan rumah non subsidi oleh pengembang.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengungkapkan, rumah tapak masih digemari kelas menengah ke bawah.
Kontribusi serapan properti oleh masyarakat menengah ke bawah terhadap total penjualan properti mencapai 70%.
Serapan sebesar 200.000 unit ini, akan terus meningkat pada tahun 2018 menjadi 250.000 unit.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mencatat Penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga (12/11) mencapai 99,12% dari target yang dicanangkan pemerintah pada 2020 sebesar 102.500 unit.

Adapun dana FLPP yang telah tersalurkan setara dengan 101.600 unit tersebut senilai Rp 10,408 triliun. Sehingga total penyaluran FLPP mulai 2010 sampai 2020 sebanyak 757.202 atau sebesar Rp 54,77 triliun.

"Jika dilihat dari sisi unit, maka penyaluran dana FLPP telah mencapai 99% lebih. Namun jika dilihat dari nilai rupiah sebesar Rp 11 triliun yang dikelola PPDPP tahun ini, baru mencapai 94,62%. Sehingga penyaluran dana FLPP akan melebihi target unit yang ditetapkan oleh pemerintah. Kami optimis bisa sampai 107.600 unit," ujar Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin.

Agar penyaluran FLPP sesuai rencana, ada beberapa hal yang dilakukan. Diantaranya peluncuran e-FLPP V.2 yang akan segera dilakukan akhir November. e-FLPP versi 2 ini merupakan upaya peningkatan layanan FLPP menjadi lebih baik. Hanya dengan empat langkah, bank pelaksana dengan cepat bisa mengajukan berkas calon penerima dana FLPP.

"Cukup hanya login melalui website eflpp.ppdpp.id, pilih dan cek berkas kemudian pihak PPDPP akan melakukan persetujuan berkas dan penandatangan digital, maka selesai. Berkas permintaan pembayaran dana FLPP siap untuk dibayarkan. Sehingga one day services dapat segera direalisasikan," jelasnya.

PPDPP juga menyiapkan kemudahan bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah melalui Aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep). Aplikasi SiKasep ini nantinya akan memiliki fitur lain yang bertujuan untuk memudahkan kepemilikan perumahan serta kumpulan data yang memudahkan pemerintah dalam memberikan layanan perumahan.

Fitur tersebut adalah Sistem Informasi untuk Pengembang (SiKumbang) merupakan aplikasi yang disediakan khusus bagi pengembang. Berikutnya adalah Sistem Pemantauan Konstruksi (SiPetruk) yang berfungsi untuk memastikan bahwa setiap perumahan yang dibangun sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Melalui penyediaan layanan e-FLPP versi 2 hingga aplikasi SiKasep tersebut, diharapkan penyaluran FLPP tahun depan bisa tercapai. "Kami memiliki tugas dan kepercayaan besar di tahun 2021. Mengelola dana FLPP sebanyak Rp19,1 triliun untuk 157.500 unit. Sehingga kami bersama mitra kerja bank pelaksana akan bekerja dua kali lebih cepat dibandingkan dengan tahun ini," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penyaluran FLPP Tembus 97,73% di Awal November

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular