Masyarakat Gemar Menabung, Pemulihan Ekonomi Lebih Lama

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
18 November 2020 09:36
Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri, Chatib Basri  (CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri)
Foto: Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri, Chatib Basri (CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri)

Jakarta - CNBC Indonesia - Ekonom Senior Chatib Basri menilai jika krisis yang terjadi saat ini bisa berlangsung lebih lama dari perkiraan. Sebab, masyarakat memilih untuk menabung dibandingkan membelanjakan uangnya.

Dengan pola ini, maka akan sulit meningkatkan konsumsi yang menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Padahal, saat ini dua komponen penting untuk mendorong pemulihan ekonomi adalah konsumsi dan investasi.

"Orang berpikir jika krisis ini berjalan agak panjang, maka yang mereka lakukan adalah menahan belanja untuk mempersiapkan tabungan ke depan," ujarnya dalam program Wajah Indonesia 2020 Metro TV yang dikutip Rabu (18/11/2020).

Menurutnya, belanja yang tertahan ini terutama terlihat dari kelompok masyarakat menengah atas. Meski kelompok tersebut memiliki uang tapi memilih untuk menyimpannya.

Sedangkan, untuk kelompok kelas menengah bawah memilih untuk membelanjakan tabungannya. Ini terlihat dari pola konsumsi setelah pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilakukan, belanja kelas menengah bawah mengalahkan kelas menengah atas.

"Jadi yang kita bisa disimpulkan dari chart ini adalah bahwa yang melakukan belanja itu memang adalah kelompok menengah bawah," kata dia.

Oleh karenanya, ia menilai bahwa untuk memulihkan konsumsi maka memberikan bantuan bagi kelompok menengah bawah sangat penting. Bantuan yang diterima akan langsung dibelanjakan sehingga terjadi konsumsi.

"Karena itu penting sekali untuk pemerintah memberikan BLT atau bantuan sosial, karena jika diberikan kelompok menengah bawah mereka akan spend uangnya. Sementara kelompok menengah atas belum membelanjakan uangnya," jelasnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Naik Rp 100 T, Tabungan Warga +62 di Kala Pandemi Rp 1.744 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular