Internasional

Trump Ngamuk! Pecat Pejabat Lagi karena Kalah Pilpres

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
18 November 2020 09:41
President Donald Trump participates in a Veterans Day wreath laying ceremony at the Tomb of the Unknown Soldier at Arlington National Cemetery in Arlington, Va., Wednesday, Nov. 11, 2020. (AP Photo/Patrick Semansky)
Foto: Presiden AS Donald Trump mengikuti upacara peletakan karangan bunga Hari Veteran di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Va., Rabu (11/11/2020). (AP / Patrick Semansky)

Jakarta, CNCB Indonesia - Donald Trump memecat pejabat tinggi keamanan pemilu pemerintah, yang telah menolak klaim-nya tentang penipuan besar-besaran di Pilpres AS. Trump mengumumkan di Twitter pemberhentian Chris Krebs pada Selasa (17/11/2020) waktu setempat.

"Pernyataan baru-baru ini oleh Chris Krebs tentang keamanan Pemilu 2020 sangat tidak akurat, karena ada ketidakwajaran dan penipuan besar-besaran," tulis Trump di akun @realDonaldTrump.

"Oleh karena itu, efektif segera, Chris Krebs telah diberhentikan sebagai Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur Departemen Keamanan Dalam Negeri."

Krebs mengepalai lembaga yang bertanggung jawab untuk memimpin upaya melindungi pemilu AS. Dia sebelumnya mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa pemilu itu terganggu oleh campur tangan asing.

Pada hari pemilihan 3 November lalu, Krebs meminta warga Amerika untuk bersabar dan menangani semua klaim sensasional dan tidak ter-verifikasi dengan skeptis. Ia bahkan menyebut sejumlah klaim tidak berdasar.

"Terlepas dari hasilnya di sini, ada ikatan bersama yang lebih kuat daripada afiliasi politik dan itu adalah bahwa kita semua adalah orang Amerika... tetap tenang dan pilih, dan setelah hari ini, tetap tenang dan biarkan mereka mengandalkan," kata Krebs pada saat itu dikutip dari CNBC International.

"Atas tuduhan bahwa sistem pemilu dimanipulasi, 59 pakar keamanan pemilu semuanya setuju, dalam setiap kasus yang kami ketahui, klaim ini tidak berdasar atau secara teknis tidak koheren," cuitnya pula di akun pemerintah.

Sementara itu, beberapa menit setelah pengumuman Trump, Krebs menulis dari akun Twitter pribadinya bahwa dia merasa terhormat untuk melayani AS. Ia merasa terhormat sudah melayani AS.

"(Merasa) terhormat untuk melayani. Kami melakukannya dengan benar. Pertahankan hari ini, amankan besok. #Protect2020," cuitnya.

Krebs menjadi orang kedua yang dipecat Trump. Pekan lalu, ia memecat Mark Esper dari jabatan Menteri Pertahanan juga melalui Twitter dan menggantinya dengan Christopher Miller, Direktur National Counterterrorism Center. Setelah Esper dicopot, beredar kabar Trump juga akan mengganti pejabat FBI dan CIA.

Trump menolak kemenangan Joe Biden, yang diumumkan sejumlah media melalui perhitungan cepat (quick count). Ia berulang kali menyebut dirinya dicurangi.

Ia bahkan menolak melakukan transisi dengan tim Biden. Hal ini menimbulkan reaksi tim Biden yang menyebut penundaan Trum bisa menyebabkan lebih banyak warga AS meninggal karena presiden terpilih tak bisa maksimal membuat kebijakan pengendalian virus corona (Covid-19).


(sef/sef) Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular