Internasional

Kemenangan China? Asia-Pasifik Teken Janji Dagang Bebas RCEP

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 November 2020 06:17
Parade Militer Memperingati Hari Kemerdekaan 70 Tahun Republik Rakyat China (RRC) di Beijing pada Selasa, 1 Oktober 2019 (REUTERS/Thomas Peter )
Foto: KTT ASEAN (RCEP SUMMIT) Biro Setpers RI

Meski demikian, sejumlah kalangan menilai, perjanjian ini akan memperluas pengaruh China ke perekonomian dunia.

Perjanjian makin mengesampingkan AS, yang sejak dipimpin Presiden Donald Trump lebih proteksionis dan menarik diri dari sejumlah kesepakatan global.

Alexander Capri, pakar perdagangan di National University of Singapore Business School mengatakan RCEP memperkuat ambisi geopolitik regional China yang lebih luas di sekitar Belt and Road Initiative (BRI/OBOR).

"Ini semacam elemen pelengkap," katanya dikutip dari AFP, merujuk pada proyek investasi khas Beijing yang membayangkan infrastruktur dan pengaruh China yang mencakup dunia.

Iris Pang, kepala ekonom ING untuk China, menanggap bahwa RCEP dapat membantu Beijing mengurangi ketergantungannya pada pasar dan teknologi luar negeri. Kedua elemen itu saat ini terganggu oleh keretakan yang semakin dalam dengan Washington.

Hal senada juga diamini Wendy Cutler, yang bertindak sebagai wakil perwakilan perdagangan AS di bawah presiden AS Barack Obama dan membantu merundingkan TPP.

"Beijing kemungkinan akan mengklaim kemenangan setelah penandatanganan," kata Cutler yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Asia Society Policy Institute dikutip dari SCMP.

"Sudah menjadi promotor RCEP sejak hari pertama. Kemudian, saat AS mundur dari panggung regional dan menjalankan kebijakan perdagangan berdasarkan unilateralisme, para pemimpin China menggunakan kekosongan itu untuk menggambarkan Beijing sebagai mitra pilihan yang dapat diandalkan untuk pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan investasi."

Hal 3>>

(sef/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular