DKI & Jateng Biang Kerok Kasus Covid-19 Meledak Hari Ini

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
14 November 2020 17:05
Infografis/Kasus Aktif Indonesia Lebih Rendah Dari Rata-Rata Dunia
Foto: Infografis/Kasus Aktif Indonesia Lebih Rendah Dari Rata-Rata Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia- Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah kompak menjadi pemimpin dalam pertambahan kasus Covid-19 di Indonesia pada hari ini, Sabtu (14/11/2020). Kedua berperan dalam ledakan kasus Covid-19 yang terjadi hari ini.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Jakarta mencatat 1.255 kasus baru sehingga totalnya menjadi 117.462 orang. Sementara itu, kasus kesembuhan bertambah 1.039 orang sehingga menjadi 108.116 orang.

Provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan ini mencatat 12 kasus kematian sehingga totalnya menjadi 2.440 orang.

Berikutnya Jawa Tengah yang mencatatkan 1.222 kasus baru sehingga total menjadi 42.372 orang. Jumlah kasus harian pada hari ini merupakan rekor tertinggi kedua di Jateng.

Provinsi ini juga mencatat hanya 230 pasien sembuh pada hari ini sehingga akumulasi menjadi 32.491 orang. Tercatat ada 40 kasus meninggal di Provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Ganjar Pranowo ini. Total kasus kematian di Jateng tercatat 1.990 orang.

Secara nasional, kasus baru virus corona (Covid-19) di Indonesia meledak dua hari berturut-turut sejak kemarin, akibat klaster libur panjang dan klaster demonstrasi.

Setelah Jumat kemarin mencetak rekor kasus baru harian 5.444 orang, hari ini Sabtu (14/11/2020), kasus baru bertambah 5.272 orang. Ini merupakan rekor kasus harian tertinggi kedua. Jumlah ini juga membuat total konfirmasi positif menjadi 463.007 orang.

Pada hari yang sama, kasus kesembuhan bertambah 3.000 orang sehingga totalnya menjadi 388.094 orang. Adapun kasus kematian bertambah 111 orang sehingga total menjadi 15.148 orang.


Sebagai informasi, penyakit mematikan ini telah menyebar ke 505 kabupaten/kota di Indonesia. Pemerintah juga masih memantau 61.975 orang yang berstatus suspek Covid-19.

Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kenaikan kasus yang terjadi bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. "Kenaikan kasus bisa terjadi karena meningkatnya laju infeksi maupun kenaikan jumlah testing," ujarnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (13/11/2020).

Menurutnya, jika memang angka ini disebabkan oleh laju infeksi, baik karena beberapa momentum seperti terjadinya demonstrasi maupun libur panjang maka hal ini perlu dijadikan bahan evaluasi bagi pemerintah. Hal ini untuk meningkatkan upaya antisipasi kenaikan kasus ke depannya.

"Untuk masyarakat agar lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap imbas aktivitas yang dilakukan khususnya yang berisiko meningkatkan peluang penularan dengan meningkatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan," tegasnya.

Dia melanjutkan, namun hal ini berbeda jika kenaikan kasus ini imbas dari meningkatnya testing yang sedang dilakukan di beberapa daerah. "Maka saya hendak mengucapkan apresiasi terhadap upaya heroik pemerintah daerah untuk terbuka akan tingginya kasus yang pada akhirnya dapat menyelamatkan banyak jiwa karena testing bernilai deteksi dini yang dapat meningkatkan angka kesembuhan dan otomatis menurunkan angka kematian," pungkasnya.

Wiku kembali mengingatkan masyarakat untuk bekerja memerangi pandemi Covid-19. Jangan lupa menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian, dan terapkan protokol kesehatan yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #cucitangan dengan sabun dan air mengalir. Agar Indonesia segera terbebas dari pandemi Covid-19.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular