Gunung Merapi Akan Meletus, BNPB: Waspadai Banjir Lahar

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
13 November 2020 19:10
Erupsi Gunung Merapi. (Badan Geologi - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral)
Foto: Erupsi Gunung Merapi. (Badan Geologi - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mewaspadai banjir lahar yang terjadi di tengah ancaman erupsi merapi.

"Lahar hujan menjadi yang diperhitungkan tahun ini. Dapat info dari BMKG kita masuk ke la nina, artinya musim hujan 40% lebih banyak dibanding sebelumnya. Desember, Januari, Februari, dipertimbangkan banjir lahar," ujar Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan saat konferensi pers secara virtual, Jumat (13/11/2020).

Untuk itu, BNPB, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), dan juga BPD Jawa Tengah sudah memasang CCTV di sungai-sungai di Yogyakarta.

"Dan bagaimana rencana kontijensi yang ada di Jogja terkait banjir lahar ini. Ini yg kita mainkan dan sosialisasikan. Tahun ini ada 3 antisipasi erupsi merapi, pandemi covid-19, la nina," tegasnya.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan jika terjadi lontaran saat erupsi, makan ada potensi bahaya. Di mana lontaran 5 km menurutnya menjadi jarak terjauh.

"Potensi yang ada saat ini kalau ada eksplosif, ada lontaran awan panas, jarak maksimal 5 KM itu untuk data aktivitas saat ini dan potensinya," katanya.

Adapun perkiraan ke mana arah lemparan tersebut adalah ke Kali gendol bukaan bawah. Dengan adanya guguran arah barat laut, hal tersebut kemungkinan akan mengarah ke sana. Namun, potensi ini akan ditinjau ulang apabila ada kubah lava.

"Kecepatan seberapa dan posisi kubah lava di mana, Ini sangat menentukan," ujarnya.

Dia menjelaskan status dan kondisi Gunung Merapi mencatatkan kenaikan aktivitas sejak (5/11). Kondisi saat ini stabil namun tinggi, dan ini salah satu hal yang harus diperhitungkan. Guguran ke arah barat laut dan ada juga yang ke kawah terjadi beberapa kali dengan jarak 3 km, 2 km sampai 1 km.

"Kenaikan aktivitas ini berdasarkan data yang ada, baik itu dari pemantauan sesmiknya, dari kimia dan beberapa hal terkait," pungkasnya.


(dob/dob)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Hujan Deras Guyur Beijing, 4.400 Warga Dievakuasi

Next Article Hati-Hati! BNPB: La Nina Bakal Bikin Banjir Lahar di Merapi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular