
Aktivitas Merapi Naik, BPPTKG: Guguran Biasa Terjadi

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas kegempaan Gunung Merapi beberapa hari terakhir mengalami peningkatan. Akibatnya, terjadi sejumlah guguran di lereng Gunung Merapi. Masyarakat pun diimbau tetap tenang dan tidak terpicu berita dan laporan tidak bertanggung jawab yang beredar.
Seperti yang terjadi pada Minggu kemarin (08/11/2020), terjadi guguran di lereng Gunung sisi barat. Menurut laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), guguran tersebut terjadi sekitar pukul 12.50 WIB yang secara visual tampak dari PGA Babadan Dukun Magelang.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyebut guguran pada Minggu siang pukul 12.50 WIB memang mengarah ke barat yakni hulu Kali Sat. Guguran terpantau sejauh 3 kilo meter (km) dari puncak. Menurutnya, ini biasa terjadi dalam situasi Merapi yang sedang beraktivitas.
"Guguran tadi tidak disertai dengan kejadian awan panas. Untuk potensi bahaya saat ini masih sesuai rekomendasi, sejauh maksimal 5 km dari puncak Merapi. Masyarakat diimbau untuk menjauhi radius tersebut," papar Hanik seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Senin (10/11/2020).
Gunung Merapi ditetapkan berstatus Siaga (Level 3) sejak 5 November 2020. Pada periode pengamatan tanggal 8 November hingga pukul 24.00 WIB terpantau terjadi 71 gempa guguran, 31 kali gempa vulkanik dangkal, 2 kali gempa low frequency, 1 kali tektonik, dan 88 kali gempa hembusan.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hadapi Risiko Letusan Merapi Terburuk, Ini Persiapan BNPB