MARKET DATA

Gunung Merapi Erupsi, Badan Geologi Beri Peringatan Hal Ini

Verda Nano Setiawan,  CNBC Indonesia
22 December 2025 11:06
Gunung Merapi. (Dok. detikcom)
Foto: Gunung Merapi. (Dok. detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau agar masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Merapi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi erupsi. Hal ini disampaikan menyusul status aktivitas Gunung Merapi yang hingga kini masih berada pada Level III (Siaga).

Berdasarkan laporan Badan Geologi, aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 21 Desember 2025 pukul 00.00-24.00 WIB menunjukkan aktivitas vulkanik yang masih cukup intens, ditandai dengan kejadian awan panas guguran dan guguran lava.

Setidaknya, tercatat empat kali awan panas guguran yang meluncur ke arah barat daya melalui alur Kali Bebeng dan Kali Boyong, dengan jarak luncur maksimum mencapai 1.200 meter. Selain itu, teramati 22 kali guguran lava ke arah barat daya melalui Kali Sat/Putih, Kali Krasak, dan Kali Bebeng, dengan jarak luncur maksimum hingga 1.800 meter.

Dari sisi kegempaan, aktivitas Gunung Merapi didominasi oleh gempa guguran sebanyak 82 kejadian, disusul gempa hybrid/fase banyak sebanyak 62 kejadian, gempa vulkanik dangkal enam kejadian, awan panas guguran empat kejadian, serta gempa tektonik jauh dua kejadian. Secara visual, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis,tebal dan tinggi 10-100 m di atas puncak kawah.

Pantauan di Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang, Sleman, pada Senin, 22 Desember 2025 pukul 06.00 WIB, menunjukkan gunung tampak jelas dengan cuaca cerah. Suhu udara tercatat 20,6°C, kelembaban 87,2 persen, tekanan udara 914,4 hPa, dan angin bertiup ke arah timur dengan kecepatan 2,8 km per jam.

Sementara itu, pengamatan dari Pos Babadan, Magelang, pada waktu yang sama mencatat suhu udara 18,4°C, kelembaban 87,2 persen, tekanan udara 871,1 hPa, dengan angin bertiup perlahan ke arah barat dan kondisi cuaca cerah.

Rekomendasi Badan Geologi:

1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]


Most Popular
Features