
Pajak 0% Mobil Baru Ditolak Sri Mulyani, Lalu Sekarang Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perindustrian kembali mencari cara untuk mendorong penjualan kendaraan dalam negeri yang anjlok akibat pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan setelah relaksasi pajak 0% untuk pembelian kendaraan baru ditolak oleh Kementerian Keuangan. Gaikindo sempat kembali melempar wacana pengurangan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).
Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier mengatakan, pihaknya saat ini sedang memformulasikan kebijakan baru untuk mendorong daya beli masyarakat terutama untuk kendaraan. Ini sekaligus mendorong agar industri otomotif bisa kembali menggeliat.
Apalagi industri otomotif memiliki kontribusi sekitar 10% terhadap perekonomian Indonesia. Selain itu efek domino dari kegiatan produksi industri otomotif sangat besar bagi industri pendukung di bawahnya.
"Jadi kalau dari sisi industrinya sudah kita berikan keringanan pajak, sekarang saatnya memberikan insentif bagi pembeli kendaraan. Kalau jumlah pemesanan dan penjualan meningkat, tentu utilitas pabrik otomotif kita bisa bertambah. Sehingga lebih banyak lagi tenaga kerja yang dilibatkan," ujarnya dalam webinar Upaya Pemerintah Bangkitkan Industri Otomotif dari Dampak Pandemi COVID-19, Jumat (13/11/2020).
Ia merinci, saat ini jumlah tenaga kerja yang terserap oleh industri otomotif dan pendukungnya sekitar 1,5 juta orang. Mulai dari pabrikan otomotif sebanyak 22 perusahaan yang menyerap 75 ribu pekerja, kemudian tier 1, 2, dan 3 pemasok komponen di bawahnya, sampai diler kendaraan, bengkel, perusahaan pembiayaan dan bank.
Selain itu, industri otomotif nasional memiliki kapasitas produksi sampai 2,35 juta unit per tahun. Namun sampai saat ini, utilisasinya hanya mencapai 1,28 juta unit.
Menurutnya, saat mengajukan usulan pajak nol persen untuk pembelian kendaraan baru kepada Kemenkeu, pertimbangan Kemenperin adalah imbasnya akan dirasakan tidak hanya oleh industri otomotif tetapi juga subsektor lain.
"Industri Kecil Menengah (IKM) yang memasok komponen, tentu tidak akan melakukan pengurangan karyawan. Karena komitmen kami dari awal, tidak ada PHK di industri otomotif. Tapi sekarang, kalau pabrik nya produktivitasnya menurun, maka suppliernya juga terdampak," jelasnya.
Industri otomotif awalnya bakal mendapat angin segar bila permintaan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang untuk merelaksasi pajak mobil menjadi 0% disetujui pemerintah, tapi berujung ditolak. Namun, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) belum menyerah, kini mengajukan permintaan lain yaitu usulan pemangkasan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) mobil baru.
Marketing Director PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengungkapkan Gaikindo sedang berupaya untuk kembali mendongkrak penjualan mobil yang belum normal. Ia mempercayakan upaya itu pada Gaikindo dan sedang menanti perkembangannya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sisa 4 Bulan Lagi, Gimana Nasib Target Jual 750 Ribu Mobil?