
Ketangkap! Akhir Kisah Driver Ojol Nyolong Emas Rp 1,2 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalang perampokan toko perhiasan di kawasan Ang Mo Kio, Singapura akhirnya tertangkap. Hal ini sesaat setelah merampok 119.000 SGD (Rp 1,2 miliar, asumsi Rp 10,522/SGD) pada tahun lalu.
Mereka adalah M. Jegatheesh (28), Veeramani Subran Das (37), dan Sharavindran Suppiah (32). Ketiganya dijatuhi hukuman penjara tiga tahun tiga bulan dan enam cambukan pada Kamis (12/11/2020).
Ketiganya mengaku menargetkan dan merampok dari toko yang terletak di Blok 574, Ang Mo Kio Avenue 10 karena bangunannya terlihat tua dan pemiliknya sudah lansia.
Pengadilan mendengar bahwa Jegatheesh adalah pengemudi driver ojol pada saat melakukan perampokan. Sementara rekan tertuduh, Veeramani Subran Das, juga pengemudi ojol, dan Sharavindran Suppiah menganggur.
Jaksa penuntut meminta hukuman tiga tahun enam bulan penjara dan enam cambukan karena Jegatheesh adalah dalang pelanggaran tersebut. Ia mengatakan perampokan itu menyebabkan "kewaspadaan publik yang luas" karena dilakukan berkelompok dengan rencana matang.
Jegatheesh, yang tidak memiliki pengacara, mengatakan jaksa mengutip kasus-kasus masa lalu yang melibatkan kekerasan, ancaman atau senjata, sedangkan dia mengatakan tidak mengancam siapapun dalam perampokan tersebut.
"Saya bahkan tidak mengatakan saya ingin membunuh siapa pun atau membunuh orang tua itu," kata Jegatheesh, dikutip dari Channel News Asia (CNA). Jegatheesh menambahkan bahwa emas itu ditemukan dengan bantuannya, dan mengatakan dia telah memutuskan untuk mengaku bersalah setelah pertimbangan mendalam.
Pengemudi mobil, Veeramani, dijatuhi hukuman penjara tiga tahun awal bulan ini dan enam pukulan tongkat karena perannya. Terdakwa ketiga, Sharavindran, akan dihukum di kemudian hari.
Untuk perampokan, Jegatheesh bisa saja dipenjara antara dua hingga 10 tahun, serta dihukum setidaknya enam kali cambukan.
Kronologi Perampokan
Pada 13 Agustus 2019, ketiga pria itu bertemu di Geylang untuk menyusun rencana perampokan pada esok harinya. Jegatheesh bekerja sebagai dalang, Veeramani berperan sebagai pengemudi dan mengangkut emas ke Sharavindran, yang akan menjualnya.
Sekitar pukul 14.40 pada 14 Agustus, Veeramani mengemudikan mobilnya ke tempat parkir sebelum Jegatheesh memarkir mobilnya di sebelahnya. Veeramani kemudian mengambil alih kemudi Jegatheesh, sementara Jegatheesh pindah ke jok belakang dan mengenakan pakaian termasuk kemeja lengan panjang, hoodie, sarung tangan, dan helm.
Ketika Jegatheesh memasuki toko Hock Cheong Jade & Jewellery pada pukul 4.07 sore waktu setempat, pemilik toko yang masing-masing berusia 70 dan 75 tahun ada di sana.
Jegatheesh mencoba menurunkan penutup rol di pintu masuk, sebelum berteriak, "Jangan bergerak! Jangan bicara!" dan melompati konter pajangan perhiasan.
Kedua pemilik bersama menekan tombol alarm tersembunyi untuk memberitahu perusahaan keamanan eksternal. Mereka tidak menghadapi Jegatheesh karena mereka takut akan keselamatan mereka.
Jegatheesh menyapu perhiasan, termasuk kalung emas, gelang dan liontin, ke dalam tas ransel yang dibawanya. Salah satu pemilik meminta Jegatheesh untuk tidak mengambil terlalu banyak perhiasan, karena dia memiliki toko kecil, dan berteriak "tolong tolong" atau bantu dalam bahasa Melayu.
Seorang penjaga toko di sebelah menyadari bahwa toko itu dirampok dan memanggil polisi.
Setelah Jegatheesh mengisi tasnya dengan perhiasan senilai Rp 1,2 miliar, keduanya kabur dari lokasi.
Polisi berhasil menggerebek rumah Veeramani pada pukul 1.30 pagi pada 16 Agustus, dia melemparkan perhiasan hasil rampok dari jendela. Polisi kemudian menangkap ketiga pria itu dan berhasil menemukan semua perhiasan yang diambil.
Jegatheesh telah ditetapkan untuk diadili tetapi mengaku bersalah atas satu tuduhan bersekongkol untuk melakukan perampokan, dengan dua tuduhan lainnya sedang dipertimbangkan pihak terkait.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gojek-Grab Lewat! Gaji Ojol Airasia Tembus Rp 10 Juta Sebulan