
Covid Bikin Konsumen RI Tak Lagi Pede Rogoh Uang Buat Belanja

Jakarta, CNBC Indonesia - Persoalan daya beli menjadi salah satu faktor sektor ritel terdampak parah kala pandemi covid-19. Di balik itu, pandemi juga memang membuat tingkat keyakinan konsumen di dalam negeri menurun dalam belanja.
"Biasanya Konsumen di Indonesia boleh dibilang salah satu konsumen paling pede di dunia. Biasanya kita sama dengan Filipina, India paling pede. Modal nekat saja pede. Tapi dengan adanya Covid-19, kepercayaan konsumen menurun dari April sampai sekarang," kata Executive Director Nielsen Indonesia Wiwi Sasongko, dalam hari ritel nasional secara virtual, Rabu (11/11).
Menurut Wiwi, penurunan kepercayaan konsumen itu disebabkan oleh dua faktor. Pertama adalah adanya kekhawatiran dengan pendapatan yang diperoleh, termasuk mempertanyakan apakah bakal sama dengan momen-momen sebelumnya.
"Sementara faktor kedua adalah mereka khawatir dengan keamanan pekerjaan mereka. Dua hal ini yang membuat konsumen was-was untuk mengonsumsi di berbagai sektor," katanya.
Selain itu, ada juga ketakutan dari masyarakat untuk pergi berbelanja ke mal. Nielsen mencatat penurunan pengunjung menjadi 49% pada masa awal pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kemudian meningkat jadi 68% pada masa PSBB transisi dan naik kemungkinan naik menjadi 84% setelah pandemi berakhir.
"Dengan dibukanya ekonomi, progresif akan membantu konsumen lebih percaya diri. Ingin belanja ke mal atau ritel. Untuk kembali sebelum masa pandemi butuh waktu yang lebih lama. Tahun ini akan susah kembali ke 100%," sebut Wiwi.
"Kuncinya ekonomi terus dibuka. Nggak bisa jalan-stop-jalan-stop. Kalo udah start maju terus agar ekonomi maju secara progresif," lanjutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000