
Bikin Kaget! Ini Optimisme Pelaku Usaha Sambut 2021

Jakarta, CNBC Indonesia- Menyambut 2021 pelaku usaha mulai memiliki optimisme pada kebangkitan ekonomi dan pulihnya kegiatan masyarakat dalam menggerakan roda ekonomi. Pandemi Covid-19 telah berdampak pada berbagai sektor, termasuk keuangan mulai dari perbankan, pembiayaan, manajer investasi, hingga asuransi.
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja, mengatakan tahun depan ada harapan pasar akan mengalami 'new normal' yang sarat akan digitalisasi. Tahun depan digitalisasi akan menjadi poin utama yang dikembangkan oleh perusahaan, dan melakukan edukasi pada nasabah.
"Kalau ada terjadi sesuatu sudah terbiasa dengan teknologi, bisa transaksi, dan bisa cari platform e-comerce untuk transaksi, berjualan. Intinya harus optimis, namun di sisi lain tetap harus melengkapi diri dengan teknologi. Sebagai perusahaan harus mengedukasi konsumen kami," kata Jahja dalam Forum Diskusi Sektor Finansial yang mengambil tema "Kondisi Sektor Keuangan Terkini Serta Meneropong Ekonomi 2021", Selasa (10/11/2020).
Selain itu Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan industri pembiayaan siap menyambut 2021 karena peran digitalisasi. Saat ini hampir semua perusahaan pembiayaan berskala besar sudah mempersiapkan diri, dan menjual kendaraan melalui expo secara virtual.
"Di asosiasi sudah asosiasi, aset registry untuk menghindarkan double financing. Bisa jaga membantu polisi yang bisa dirasakan manfaatnya, misalnya kendaraan ditangkap dengan nomor polisi berubah, bisa tau dari pembiayaan yang mana. Semua platform ini bisa dimanfaatkan," kata Suwandi dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, diharapkan pembiayaan dari perbankan bisa membuat aset membaik, dengan menggunakan semua perangkat yang ada.
Optimisme diungkapkan juga oleh Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi Nurdiaz Alvin Pattisahusiwa. Dia mengatakan 2020 mengajarkan banyak hal baru, dan dunia usaha harus belajar dari krisis ini.
"Di 2021, dari pandemi ini kita bisa kembali lebih kuat dengan ekonomi lebih baik. Ekspektasinya, dengan ada penemuan vaksin Covid-19 yang diyakini akan membuat rebound di ekonomi," kata Alvin.
Selain itu masih ada demand yang tertahan pada tahun ini, karena masyarakat menahan diri di masa pandemi. Namun demand kemungkinan bisa meledak 2021, dari berbagai sisi mulai dari penjualan mobil, motor, dan penyaluran kredit.
"Pola digitalisasi, edukasi, dan literasi keuangan harus ditingkatkan, pandemi ini mempercepat digitalisasi dan harus dimanfaatkan lebih baik," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indoensia (AAUI) Hastanto Sri Margi Widodo yang menilai pelajaran dari krisis tahun ini, bisa menjadi kekuatan di 2021. Apalagi sampai saat ini industri asuransi umum bisa terus bertahan dan beradaptasi melalui digitalisasi, dan diversifikasi produk.
"Dengan bertahan dari krisis, kita bisa menjadi industri yang kuat dan sehat. Kami sangat exicited terhadap berbagai hal yang akan dilakukan di 2021," ujar Widodo.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Sampai Terjebak! Berikut Daftar Pinjol Resmi OJK