
Seperti Apa Aktivitas Gunung Merapi Hari ini? Ini Faktanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pos Pengamatan Gunung Merapi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, terus melakukan pengukuran deformasi atau perubahan bentuk Gunung Merapi. Pengukuran itu dilakukan setiap satu jam sekali.
"Kalau deformasi dari data EDM (Electronic Distance Measurement) itu dominannya dari Pos Babadan, diukur setiap satu jam sekali. Sampai saat ini hasil data garfiknya masih menunjukkan tren memendek," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Ahmad Sopari, kepada wartawan di Pos PGM (Pengamat Gunung Merapi), Senin (9/11/2020), seperti dilaporkan detik.com.
Dari hasil tersebut, menurut dia, deformasi Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini dominan ke arah barat.
"Sementara seperti itu (deformasi ke barat), tapi nanti hasil berikutnya belum tahu," lanjutnya.
Aktivitas guguran material Gunung Merapi, kata Ahmad, saat ini juga lebih banyak ke arah barat. Guguran material Gunung Merapi lebih banyak terpantau dari Pos Babadan di Kabupaten Magelang.
"Untuk visual guguran, kalau yang berdasarkan data yang ada, dominan kalau yang ke arah Pos Jrakah itu, saya baru menyaksikan dua kali terjadi. Jadi dominannya kelihatannya arahnya banyak ke arah barat, terpantau dari Pos Babadan," ujarnya.
Dia menjelaskan guguran material terjadi karena adanya aktivitas dari dalam Gunung Merapi. Hal itu juga berhubungan dengan jumlah gempa yang meningkat.
Sementara itu dari hasil pemantauan aktivitas kegempaan selama enam jam hari ini dari pukul 06.00 WIB-12.00 WIB, kata Ahmad, terjadi guguran sebanyak enam kali. Kemudian jumlah embusan sebanyak empat kali, hybrid/fase banyak terjadi 81 kali dan gempa vulkanik dangkal 10 kali.
(miq/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siaga! Merapi Muntahkan Lahar & Awan Panas