PKS Kritik Keras: Resesi Jadi Bukti Pemerintah Tak Serius!

Herdaru, CNBC Indonesia
09 November 2020 15:35
Suasana pertokoan di pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta yang sepi akibat pandemi Covid-19, Jumat (6/11/2020). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana pertokoan di pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta yang sepi akibat pandemi Covid-19, Jumat (6/11/2020). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia resmi resesi di kuartal III 2020 ini setelah perekonomian kontraksi 3,49% dan sebelumnya di kuartal II minus 5,32%.

Menurut Anggota DPR dari Fraksi PKS Ecky Awal Mucharam, pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut merupakan bukti bahwa penanganan Covid-19 oleh pemerintah belum serius dan efektif.

"Pemerintah juga belum mampu mendorong publik untuk patuh terhadap protokol Covid-19. Di sisi lain, program PEN juga belum menunjukkan hasil yang optimal," kata Ecky, Senin (9/11/2020).

Ecky mengingatkan, jika pemerintah tidak memperbaiki kinerjanya dalam penanganan pandemi Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) maka Q IV/2020 juga akan kembali mengalami pertumbuhan negatif.



"Jangan pernah Pemerintah berfikiran bahwa solusi pamungkas penanganan Covid-19 adalah hanya vaksinasi masal. Sampai dengan saat ini belum ada vaksin Covid-19 yang lolos uji dan direkomendasikan oleh WHO," katanya.

Selain itu, Ecky melanjutkan, perlu waktu yang lama sampai berbulan-bulan dalam melakukan proses vaksinasi tersebut. Indonesia harus belajar pada tetangga sebelah, seperti Singapura, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang yang berhasil menekan laju penyebaran Covid-19.

"Fokus pada penanganan krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 adalah sebuah kunci pembuka untuk melakukan pemulihan ekonomi."

Kemudian kaitannya dengan ruang fiskal yang terbatas, Ecky mengatakan stimulus harus ditujukan untuk masyarakat yang paling rentan dan untuk sektor bisnis dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berdasarkan kelompok pendapatan dan sektor ekonomi yang paling terdampak.

"Singkatnya, bahwa kondisi ekonomi Indonesia yang memasuki resesi ini adalah akibat dari ketidakseriusan dan ketidakefektivan Pemerintah dalam penanganan Covid-19. Jika tidak ada perbaikan, peluang kondisi ekonomi dunia pasca Biden terpilih, tak bisa kita optimalkan," pungkas Ecky.




(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramalan & Skenario Ekonomi RI Tumbuh 5% di 2021, Percaya??

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular