Internasional

9 Presiden AS Bernasib Mirip Trump, Hanya Sekali Menjabat

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
09 November 2020 13:38
Mantan Presiden AS President George H.W. Bush. George Bush Presidential Library and Museum/Handout via REUTERS/File Photo
Foto: Perayaan kemenangan Presiden terpilih AS Joe Biden di Black Lives Matter Plaza. (AP/Jacquelyn Martin)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dengan kekalahan Donald Trump pada Pemilu Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) Selasa (3/11/2020) lalu, dapat dipastikan ia termasuk dalam daftar Presiden AS yang hanya memimpin dalam satu periode saja.

Dilansir dari USA Today, presiden dengan satu periode kepemimpinan saja merupakan hal yang cukup jarang terjadi dalam sejarah AS. Tercatat, hanya 10 Presiden saja (termasuk Trump) dari 45 Presiden yang pernah memimpin negeri Paman Sam, termasuk Trump.



Lantas, siapa saja sembilan lainnya? Berikut daftarnya seperti dikutip dari media AS itu:

1. George H.W Bush
Presiden satu periode terakhir sebelum Donald Trump adalah George H.W. Bush. Petahana Partai Republik menjabat sebagai presiden ke-41 dari 1989 hingga 1993,tetapi kalah dalam pemilihan ulang dari jago Partai Demokrat waktu itu, Bill Clinton, yang kemudian berhasil menyelesaikan dua masa jabatan.

Banyak pihak yang menyatakan bahwa kekalahannya dipicu oleh "ketidakpuasan di dalam negeri dari ekonomi yang goyah, meningkatnya kekerasan di kota-kota dalam, dan berlanjutnya defisit pengeluaran".

FILE PHOTO: Former President George H.W. Bush walks the gangway as he arrives for the christening ceremony of the USS George H.W. Bush at Northrop-Grumman's shipyard in Newport News, Virginia October 7, 2006. REUTERS/Kevin Lamarque/File PhotoFoto: Mantan Presiden AS President George H.W. Bush. REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo
FILE PHOTO: Former President George H.W. Bush walks the gangway as he arrives for the christening ceremony of the USS George H.W. Bush at Northrop-Grumman's shipyard in Newport News, Virginia October 7, 2006. REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo



2. Jimmy Carter
Presiden ke-39 Amerika Serikat, Jimmy Carter dicalonkan oleh Partai Demokrat. Ia menjabat dari 1977 hingga 1981. Ia kalah dalam kampanye pemilihan ulangnya dari penantang Republikan Ronald Reagan, yang melanjutkan ke dua masa jabatan penuh.

Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada kejatuhannya, termasuk resesi singkat dan penyanderaan staf kedutaan AS di Iran. Pada hari Carter meninggalkan kantornya, Iran membebaskan 52 orang Amerika.

FILE - In this Nov. 3, 2019 file photo, former President Jimmy Carter teaches Sunday school at Maranatha Baptist Church in Plains, Ga.   Carter was released from Emory University Hospital on Wednesday, Nov. 27,  after recovering from surgery to relieve pressure on his brain caused by bleeding from a fall. Carter Center spokeswoman Deanna Congileo said the Carters “look forward to enjoying Thanksgiving at home in Plains, where he will continue to recover.” (AP Photo/John Amis, File)Foto: Mantan Presiden AS Jimmy Carter, (AP Photo/John Amis)
FILE - In this Nov. 3, 2019 file photo, former President Jimmy Carter teaches Sunday school at Maranatha Baptist Church in Plains, Ga. Carter was released from Emory University Hospital on Wednesday, Nov. 27, after recovering from surgery to relieve pressure on his brain caused by bleeding from a fall. Carter Center spokeswoman Deanna Congileo said the Carters “look forward to enjoying Thanksgiving at home in Plains, where he will continue to recover.” (AP Photo/John Amis, File)



3. Gerald Ford
Menjabat dari tahun 1974 hingga 1977, Gerald Ford adalah presiden ke-38. Petahana Partai Republik ini kalah dalam pemilihan ulang dari Presiden Jimmy Carter.

Menyusul pengunduran diri Presiden Richard Nixon setelah skandal Watergate, Ford menjadi presiden pertama yang tidak terpilih dalam sejarah AS. Pengampunan kontroversial Ford atas Nixon memiliki beberapa dampak serius.

Selain itu, banyak juga yang menyalahkannya terkait isu memburuknya ekonomi dan jatuhnya Vietnam Selatan yang membuatnya kehilangan tahta kepresidenan.

4. Herbert Hoover
Presiden satu periode selanjutnya adalah Herbert Hoover. Ia adalah presiden ke-31 AS, melayani dari tahun 1929 hingga 1933. Dia kalah dalam pemilihan ulang dari rivalnya Franklin D. Roosevelt, yang kemudian menyelesaikan tiga masa jabatan penuh.

Dalam beberapa bulan setelah pemilihan Hoover, pasar saham jatuh. Ini membawa negara itu ke dalam Depresi Hebat.

Hoover digambarkan para lawannya sebagai presiden yang kejam dan tidak berperasaan. Dikutip dari biografinya di Gedung Putih, Hoover menjadi kambing hitam untuk Depresi dan kalah telak pada tahun 1932.

Former President Herbert Hoover appears happy as he sits in car at Idlewild Airport in the Queens borough of New York, Nov. 27, 1954, after arrival from a six-day trip to Germany where he received an honorary doctorate in political science from Tubingen University. Hoover made the trip at the invitation of of West German Chancellor Adenauer. (AP Photo)Foto: Mantan Presiden AS Herbert Hoover (AP Photo)
Former President Herbert Hoover appears happy as he sits in car at Idlewild Airport in the Queens borough of New York, Nov. 27, 1954, after arrival from a six-day trip to Germany where he received an honorary doctorate in political science from Tubingen University. Hoover made the trip at the invitation of of West German Chancellor Adenauer. (AP Photo)



5. William Howard Taft
Presiden ke-27 Amerika Serikat, William Howard Taft, berkuasa dari tahun 1909 hingga 1913. Ia kalah dalam kampanye pemilihan ulangnya dari Woodrow Wilson, yang kemudian menyelesaikan dua masa jabatan penuh.

Menurut biografi Taft, ia mengasingkan banyak orang Republik liberal yang kemudian membentuk Partai Progresif. Perpecahan partai mengakhiri kepresidenannya.

Ketika Partai Republik mencalonkan kembali Taft pada tahun 1912, Roosevelt memimpin Partai Progresif. Ini membuka peluang bagi Wilson untuk 'lenggang kangkung' memenangkan pertarungan.

6. Benjamin Harrison
Menjadi presiden pada tahun 1889 hingga 1893, Benjamin Harrison adalah presiden ke-23 AS. Ia kalah dalam pemilihan ulang dari calon Partai Demokrat Grover Cleveland.

Pengeluaran pemerintah sebagai menjadi salah satu penyebab kekalahannya. Harrison dikalahkan Cleveland dalam kampanye Demokrat 1888.

Mantan Presiden AS Benjamin Harrison (AP Photo)Foto: Mantan Presiden AS Benjamin Harrison (AP Photo)
Mantan Presiden AS Benjamin Harrison (AP Photo)

7. Martin van Buren
Presiden ke-8 Amerika Serikat, Martin Van Buren, menjabat dari tahun 1837 hingga 1841. Ia kalah dalam kampanye pemilihan ulangnya dari William Henry Harrison dari partai Whig. Harrison sendiri meninggal tidak lama setelah menjabat.

Dalam perjalanan pemerintahannya terjadi kepanikan besar tahun 1837, di mana ratusan bank dan bisnis gagal dan menghentikan pertumbuhan kesejahteraan yang telah disaksikan negara dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini berakibat pada tumbangnya van Buren dalam pemilu selanjutnya.

8. John Quincy Adams
Menjadi Presiden pada tahun 1825 hingga 1829, John Quincy Adams dari partai Whig adalah presiden ke-6 Amerika Serikat. Ia kalah dalam pemilihan ulang yang memenangkan Andrew Jackson dari Demokrat-Republik.

Kekalahan Adams dikaitkan dengan tuduhan korupsi dan perampasan hak publik.

John Adams, second president of the U.S. from 1797 to 1801, is shown in this steel engraving.  (AP Photo)Foto: Mantan Presiden AS John Adams (AP Photo)
John Adams, second president of the U.S. from 1797 to 1801, is shown in this steel engraving. (AP Photo)



9. John Adams
Presiden satu periode pertama adalah John Adams. Ia menjabat sebagai presiden ke-2 Amerika Serikat dari tahun 1797 hingga 1801, tetapi kalah dalam pemilihan ulang dari calon besutan Demokrat-Republik Thomas Jefferson.

"Dalam kampanye tahun 1800 Partai Republik bersatu dan efektif, Federalis terpecah belah," tulis biografi Adams, mencatat bahwa Adams hanya mengumpulkan sedikit suara elektoral kurang dari Jefferson.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular