
Biden Kayaknya Menang Pemilu AS, Yakin RI Bakal Cuan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) sudah di depan mata. Dalam perhitungan, calon presiden Joe Biden dari Partai Demokrat jauh lebih unggul dibandingkan petahana Donald Trump dari Partai Republik.
Lalu apakah ada untungnya buat RI jika Joe Biden menggantikan Trump?
Direktur Eksekutif Core Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan jika Joe Biden memenangkan pemilihan, kebijakan ekonominya tentu akan berbeda dengan yang selama ini dilakukan oleh Trump. Setidaknya di bidang perdagangan.
"Kalau Joe Biden menang, saya pikir dari sisi pendekatan trade, dia antitesis dengan Trump," kata Faisal saat dihubungi oleh CNBC Indonesia pada dikutip Kamis (5/11/2020).
Menurutnya Biden mungkin akan memberikan lebih banyak tawaran untuk kerja sama. Bahkan lebih akomodatif terhadap negara lain dan less offensive.
Namun, Faisal mengatakan sisi kebijakan inti atau sentral Biden nantinya tidak akan jauh berbeda dengan Trump. Salah satunya adalah kasus dengan China.
"Untuk mengimbangi kekuatan China itu saya rasa baik Trump maupun Biden akan sama karena melihat itu sebagai sesuatu yang strategis," tambahnya.
Sementara itu, bila Trump menang, menurutnya sejumlah ketegangan dalam perdagangan kedua negara mungkin akan berlanjut. Salah satunya adalah masalah dumping atau penetapan harga yang merugikan untuk salah satu negara.
"Kemarin itu kita (Indonesia) sempat kalah dalam beberapa dispute dengan AS di perdagangan hortikultura (budidaya tanaman kebun) yang menjadi salah satu produk perdagangan AS," katanya.
"Nah kemudian kita dituduh melakukan proteksi pasar, sehingga kemarin kita kalah dalam dispute itu. Jadi hal-hal seperti itu akan lebih banyak terjadi selama masa Trump saya rasa."
Namun Faisal menggarisbawahi, dengan adanya kunjungan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke Indonesia beberapa waktu lalu, RI sebenarnya dlihat sebagai hal strategis oleh AS. Sehingga petinggi datang langsung ke Indonesia.
Selain itu, di masa akhir kepemimpinan Trump, pemerintah AS juga memperpanjang fasilitas sistem tarif preferensial umum atau Generalized System of Preferences (GSP) kepada Indonesia.
"Tapi jelas bagi perdagangan kita, kalau Joe Biden menang, dari sisi potensi untuk peningkatan impor dari AS mungkin tidak sebesar zaman Trump. Ini saya rasa perbedaan yang paling signifikan," katanya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Tentara Bayaran Putin Ngaku Terlibat di Pemilu AS