RI Resesi! Ini Industri yang Hancur Lebur, Kamu Pegawainya?

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
05 November 2020 12:58
Perakitan Mobil Esemka di Boyolali (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Perakitan Mobil Esemka di Boyolali (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 terkontraksi atau tumbuh negatif 3,49%, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Ini membuat Indonesia resmi masuk ke masa resesi ekonomi, karena Produk Domestik Bruto (PDB) sudah negatif dalam dua kuartal beruntun.

Ada sektor-sektor industri yang hancur alias tumbuh minus selama periode tersebut. Apa saja?

Berikut data dari BPS yang dirangkum, Kamis (5/11/2020):

1. Industri alat angkutan, tercatat minus 29,98% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga minus 34,29%
2. Industri mesin dan perlengkapan, tercatat minus 10,76% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga minus 13,42%
3. Industri karet, barang dari karet dan plastik, tercatat 9,61% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga minus 11,98%
4. Industri tekstil dan pakaian jadi, tercatat minus 9,32% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga minus 14,32%
5. Industri batu bara dan pengilangan migas, tercatat minus 7,17% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga minus 10,31%
6. Industri barang logam; komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik, tercatat minus 6,86% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga minus 9,29%
7. Industri pengolahan tembakau, tercatat minus 5,19% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga minus 10,84%

Namun, ada juga industri yang masih mencatat pertumbuhan positif pada periode tersebut, yaitu:

1. Industri kimia, farmasi, dan obat tradisional, tercatat tumbuh 14,96% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga tumbuh 8,65%
2. Industri logam dasar, tercatat tumbuh 5,19% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga tumbuh 2,76%
3. Industri makanan dan minuman, tercatat tumbuh 0,66% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga tumbuh 0,22%



Catatan BPS menyebutkan, industri alat angkutan mengalami kontraksi dalam alias tumbuh negatif, karena penurunan produksi mobil dan sepeda motor, karena permintaan yang tidak pulih akibat krisis yang disebabkan pandemi Covid-19.

Kemudian, industri karet, barang dari karet, dan plastik juga tumbuh negatif karena permintaan di dalam dan luar negeri yang lemah karena pandemi.

Industri tekstil dan pakaian jadi juga turun karena turunnya permintaan.

Sementara industri kimia, farmasi, dan obat tradisional tumbuh kencang karena naiknya produksi dan permintaan obat-obatan, multivitamin, dan suplemen karena pandemi.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi RI Minus 0,74%, Ekonom: Datanya Mengejutkan!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular