
BPS Umumkan PDB Q3-2020 Siang Ini, RI Resmi Resesi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan perekonomian Indonesia kuartal III-2020 pada Kamis siang ini (4/11/2020), pukul 11.00 WIB. Ini akan mengkonfirmasi bahwa Indonesia masuk ke dalam jurang resesi.
"Tanggal 5 November (hari ini) diumumkan," ujar Kepala BPS Suhariyanto kepada CNBC Indonesia, Kamis (5/11/2020).
Pemerintah memproyeksi perekonomian di kuartal III masih akan berada di zona negatif mengikuti kuartal II lalu. Namun kontraksi di kuartal ini akan lebih baik.
Adapun kepastian Indonesia masuk jurang resesi setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meramal pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 berada di kisaran -2,9% sampai -1%.
Kemudian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pernyataan terbarunya mengatakan perekonomian kuartal III berada di angka -3%. Angka ini naik lebih tinggi dibandingkan proyeksi Kementerian Keuangan.
"Di kuartal tiga kita juga mungkin sehari-dua hari ini (hari ini) akan diumumkan oleh BPS juga masih berada di angka minus. Perkiraan kita di angka minus 3%, naik sedikit," ujar Jokowi pekan lalu.
Perekonomian Indonesia yang tetap negatif di kuartal ini akan membawa Indonesia ke jurang resesi bergabung dengan negara lainnya. Sebab, kontraksi perekonomian terjadi dua kuartal berturut-turut setelah pada kuartal II minus 5,32%.
Suatu negara dikatakan resesi saat perekonomiannya terkontraksi dua kuartal berturut-turut, di mana, hal ini akan terjadi kepada Indonesia. Sedangkan, untuk keseluruhan tahun, perekonomian Indonesia diproyeksi berada di kisaran minus 0,6% sampai minus 1,7%.
Sebelumnya BPS sudah mengumumkan terjadinya kontraksi ekonomi yang cukup dalam di kuartal II-2020. Pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020 anjlok -5,32% dibandingkan pada kuartal II-2019 lalu (year on year).
Sementara itu, secara kuartalan atau dari kuartal I-2020 ke kuartal II-2020 ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -4,19% (QtQ).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resesi Teknikal! PDB Indonesia Kuartal II-2020 Negatif 5,32%
