Survei: Banyak yang Terapkan 3M Secara Parsial!

dob, CNBC Indonesia
04 November 2020 21:38
Reisa Broto Asmoro - Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas
Foto: Reisa Broto Asmoro - Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas

Jakarta, CNBC Indonesia- Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa protokol kesehatan 3M harus dilakukan secara berbarengan dan berkesinambungan. Protokol kesehatan yang dilakukan adalah #pakaimasker, #jagajarak hindari kerumunan, dan #cucitangan pakai sabun serta air mengalir.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengungkapkan bahwa penerapan 3M di kalangan masyarakat masih parsial dan belum diterapkan secara menyeluruh. Hal itu justru membuka potensi penularan virus Covid-19.

Pernyataan tersebut disampaikan berdasarkan hasil survei yang dilakukan UNICEF dan Nielsen di Jabodetabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Hasilnya, hanya 32% responden yang menerapkan ketiga prinsip 3M itu secara bersamaan. Sementara itu, sebagian besar masih mempraktikkannya terpisah.

"Sebagian besar responden hanya mempraktikkan 2 saja atau bahkan 1 saja dari prinsip 3M. Seharusnya dilakukan sepaket untuk dapat mencegah penularan virus," ujar Reisa, Selasa (2/10).

Menurut Reisa, mencuci tangan adalah langkah 3M yang sering dilakukan, disusul dengan langkah memakai masker. Namun, lanjutnya, langkah menjaga jarak masih sering diabaikan.

"Langkah menjaga jaraknya itu menjadi langkah 3M yang masih jarang dilakukan. Padahal, 3M itu sepaket. Lakukan semuanya," Reisa mengingatkan.

Satgas menyebutkan bahwa 3M merupakan salah satu dari dua strategi utama yang perlu dilakukan guna menghentikan pandemi Covid-19. Selain itu, ada strategi lain yakni 3T yang dilakukan oleh pemerintah dan jajarannya untuk mengendalikan Covid-19. Strategi 3T ini mencakup tracing atau penelusuran, testing atau pemeriksaan, dan treatment atau penanganan bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kuncinya ada 3T dan 3M," tegas Reisa.

Terkait dengan strategi 3T, Reisa memberi kabar baik dari aspek treatment atau penanganan kasus positif. Dia menyebut angka kesembuhan per 1 November 2020 kembali meningkat.

"Recovery rate atau persentase tingkat kesembuhan dari keseluruhan kasus mencapai 82,84%. Kemudian, angka sembuh dan selesai dari isolasi Covid-19 meningkat dibandingkan sepekan sebelumnya yang mencapai 80,95 persen."

Sementara itu, testing dan tracing atau pemeriksaan dan penelurusan kasus per 1 November 2020 sudah menghasilkan lebih dari 4,5 juta spesimen diperiksa. "Dan banyak di antaranya negatif," katanya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular