Kabar Terbaru Vaksin dari Sri Mulyani, Kapan Corona Selesai?

Cantika Adinda, CNBC Indonesia
04 November 2020 14:17
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konfrensi Pers APBN KiTa ( Tangkapan Layar Youtube Ministry of Finance Republic of Indonesia)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konfrensi Pers APBN KiTa ( Tangkapan Layar Youtube Ministry of Finance Republic of Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah belahan dunia telah mulai melakukan pengadaan vaksin untuk mencegah penularan virus Covid-19. Sayangnya, sampai saat ini, vaksinasi yang sudah dipesan oleh Indonesia masih belum dapat persetujuan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan upaya temuan vaksin tidak akan terjadi serentak pada awal tahun 2021. Oleh karena itu, tahun depan Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19.

"Karena sekarang, lebih dari 25 jenis vaksin yang sudah dicoba dari beberapa itu sudah di paling depan. Sudah lakukan testing tahap tiga," ujarnya, pada webinar Simposium Nasional Keuangan Negara (SNKN) 2020 secara virtual, Rabu (4/10/2020).

Vaksin yang dipesan oleh Indonesia pun, kata Sri Mulyani, masih belum mendapatkan persetujuan dari BPOM. "[...] nanti diberikan use authorization-nya (izin penggunaan) oleh Badan POM, sehingga sudah aman dan melakukan vaksinasi," kata Sri Mulyani melanjutkan.



Dalam melakukan vaksinasi pun, kata Sri Mulyani, Indonesia masih akan dihadapkan dengan kendala distribusi dan pemberian vaksin kepada seluruh masyarakat di Indonesia.

Sri Mulyani bilang, menurut ahli epidomologi, jumlah atau ketahanan suatu negara membutuhkan herd immunity 60% sampai 70%.

Artinya, jika melihat jumlah penduduk Indonesia yang mencapai hampir 270 juta jiwa, maka Indonesia harus melakukan vaksinasi terhadap 100 lebih juta masyarakat.

Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Achmad Yurianto, mengatakan pengiriman pertama vaksin Sinovac akan dilakukan pada November 2020.



Kendati demikian, terkait dengan distribusinya, Kementerian Kesehatan masih menunggu arahan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta Kementerian Agama. Karena kalau tidak ada persetujuan dari ketiga institusi tersebut, maka vaksinasi pun tidak akan dimulai.

Adapun saat ini, tim dari Indonesia yang terdiri dari BPOM, MUI dan Kementerian Kesehatan sudah tiba di China untuk melakukan kajian.

"Teman-teman di China kan belum bisa kerja. Karantina selama 14 hari, akhir bulan baru kerja. Pertengahan November baru bisa tahu," ujar Yuri kepada CNBC Indonesia.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai-Ramai Warga China Buru Vaksin Pfizer Cs ke Luar Negeri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular