
Sri Mulyani: Dana Pendidikan Setara Bangun Ibu Kota Baru Lho!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memiliki kewajiban untuk menyisihkan 20% anggaran belanja untuk dana pendidikan. Tahun depan, dana pendidikan kemungkinan akan meningkat itu, ternyata setara dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur di masa yang akan datang.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menjadi pembicara di acara Studium Generale 2020: Rekacipta Generasi Muda Menuju Indonesia Emas secara virtual, Senin (2/11/2020).
Untuk diketahui, tren kenaikan belanja pemerintah di tengah pandemi covid-19 membuat anggaran pendidikan terus mengalami kenaikan.
Sri Mulyani menjelaskan, hal itu sejalan dengan isi konstitusi amandemen UUD 1945 pasal 31 ayat 4 yang mengamanatkan kewajiban pemerintah untuk mengalokasikan biaya pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN maupun APBD agar masyarakat dapat menikmati pelayanan pendidikan, khususnya pendidikan dasar.
Tahun 2020, di tengah adanya ancaman pandemi covid-19, pemerintah masih tetap mengalokasikan dana pendidikan 20% atau setara dengan Rp 547 triliun, dan akan meningkat di tahun 2020 menjadi sebesar Rp 550 triliun.
Nah, anggaran pendidikan yang sebesar Rp 550 triliun tersebut, diklaim Sri Mulyani sama besarnya dengan anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.
"APBN 2020 belanjakan dana pendidikan Rp 547 triliun dan tahun depan Rp 550 triliun. Rp 550 triliun itu kayak anggaran buat Ibu Kota baru lho," kata Sri Mulyani.
Oleh karena itu, lewat anggaran dana pendidikan yang cukup besar tersebut. Sri Mulyani mengharapkan tumbuh generasi penerus atau terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan berkualitas untuk negara.
"Kalau ditanyakan output-nya itu menghasilkan quality atau result tidak? That's another thing. Anda yang sudah masuk LPDP anda harus menjadi generasi yang sensitif terhadap result dan quality. Ini bukan soal output tetapi outcome," kata Sri Mulyani.
Sebagai gambaran, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah memperkirakan APBN untuk pembangunan ibu kota baru tidak akan lebih dari Rp 1.000 triliun.
Dari data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) biaya membangun ibu kota baru mencapai Rp 466 triliun, yang direncanakan 19,2% berasal dari kocek pemerintah, sementara sisanya akan dianggarkan melalui proses Public Private Partnership (PPP/KPBU), atau dengan menarik investor yang berminat.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article LCS Kurangi Ketergantungan Terhadap Dolar