
Dewan Muslim Prancis Kutuk Teror di Nice Prancis

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Kepercayaan Muslim Prancis mengutuk serangan kekerasan dengan pisau di Kota Nice, Prancis yang menyebabkan tiga orang tewas. Dewan akan bersolidaritas sebagai tanda duka cita.
"Saya mengutuk keras serangan teroris yang terjadi di dekat Basilika Notre-Dame di Nice," kata dewan tersebut dikutip dari CNN, Kamis (29/10).
Insiden ini terjadi ketika umat Muslim dunia merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Maulid dirayakan oleh sebagian Muslim untuk menandai hari lahir Nabi Muhammad.
"Sebagai tanda duka cita dan solidaritas dengan para korban dan keluarga mereka, saya menyerukan kepada Muslim Prancis untuk membatalkan semua perayaan Maulid," kata Dewan.
Sebanyak tiga orang tewas dalam serangan teror di Notre Dame Basilica Church, Kota Nice, Prancis, Kamis (29/10/2020) waktu setempat. Wali Kota Nice Christian Estrosi mengatakan, pelaku teror tersebut tak henti-hentinya memekik kalimat takbir ketika melancarkan aksinya.
Dikutip dari BBC, Estrosi berbicara tentang "Islamo-fasisme" dan menyebut tersangka telah "mengulang tanpa henti 'Allahu Akbar' (Tuhan Maha Besar)."
Jaksa anti-teror nasional Prancis telah membuka penyelidikan pembunuhan. Namun Estrosi bersikukuh bahwa telah terjadi "serangan teroris di Notre Dame Basilica Church".
Seorang korban lansia yang datang untuk berdoa "hampir dipenggal". Tersangka ditahan tak lama setelah serangan itu.
Dua dari mereka yang tewas diserang di dalam gereja, wanita tua dan seorang pria yang ditemukan dengan tenggorokan dipotong, kata laporan. Seorang wanita yang berhasil melarikan diri ke kafe terdekat ditikam beberapa kali dan meninggal kemudian.
Belakangan diketahui seorang saksi telah berhasil membunyikan alarm dengan sistem perlindungan khusus yang dipasang oleh pemerintah kota.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pensiunan 'Dipaksa'Kerja, Prancis Nyaris Chaos & Lumpuh