Yang Mau Liburan di Jabar, Hati-hati Masih Ada 1 Zona Merah

Roy F, CNBC Indonesia
27 October 2020 12:50
Infografis/ Mau liburan panjang? Ini Tips Aman agar Bebas Covid-19
Foto: Infografis/ Mau liburan panjang? Ini Tips Aman agar Bebas Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah memutuskan cuti bersama pada 28 dan 30 Oktober, sementara pada 29 Oktober adalah tanggal merah Maulid Nabi.

Menghadapi libur panjang ini pemerintah telah mengimbau (bukan melarang) untuk tetap di rumah dan tidak berpergian. Nah bagi yang ingin berpergian harus tetap waspada terutama jika ingin ke Jawa Barat (Jabar).

Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar mengungkapkan kondisi terkini daerahnya.

Ia melaporkan, hanya terdapat satu Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar dari data periode 19-25 Oktober 2020, yaitu Kota Depok.

"Zona Merah Jabar dari dua (daerah) di minggu lalu yaitu Kabupaten Bekasi dan Kota Cirebon, sekarang tinggal satu yaitu Kota Depok karena pergerakan klaster rumah dan perkantoran masih meningkat," ujar Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil dikutip Selasa (27/10/2020).

Walaupun masih ada zona merah namun ada perkembangan baik terkait Covid-19 di Jabar. Menurut Kang Emil, angka Reproduksi Efektif (Rt) di Jabar berada di bawah satu persen dari rata-rata periode 11-24 Oktober.

"Kabar yang membaik yaitu datang dari sisi epidemiologi, di mana angka reproduksi Covid-19 di Jabar di angka 0.98 setelah sebelumnya lebih dari angka satu," kata Kang Emil.



Tingkat keterisian tempat tidur ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar pun menurun. Dari 57,71 persen per 18 Oktober 2020 menjadi 56,78 persen per 25 Oktober 2020.

"Jumlah tes PCR kita juga sudah lewat dari satu persen jumlah penduduk sesuai standar WHO," tambah Kang Emil.

Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar), tes metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di Jabar per Senin (26/10) pukul 16:00 WIB adalah 533.440 atau lebih dari satu persen populasi Jabar yang hampir 50 juta jiwa.

Terkait rencana vaksinasi bagi warga Jabar, Kang Emil menjelaskan, dari simulasi pemberian vaksin di Kota Depok pada Kamis, 22 Oktober lalu, pihaknya menemukan bahwa persiapan sudah maksimal dengan potensi kekurangan dari segi storage (kulkas/alat pendingin) dan tenaga kesehatan.

"Kapan penyuntikan (vaksin), belum bisa dikonfirmasi tergantung pemerintah pusat sebagai pihak yang berwenang membeli vaksin di tahap pertama ini," kata Kang Emil.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah 4 Pekan, Tak Ada Lagi Zona Merah Covid di Jabar!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular