Heboh Boikot Produk Prancis, RI Impor Mentega Sampai Peluru!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prancis Emmanuel Macron menuai banyak kecaman dari dunia Islam terkait pernyataan terbukanya belum lama ini. Saking hebohnya, di jagat Twitter 'Macron' dan 'Boikot' masuk tren teratas di perbincangkan Netizen Indonesia dan dunia.
Kampanye boikot produk Prancis saat ini sedang menggema di negara-negara Arab. Misalnya beberapa asosiasi perdagangan Arab pun mengumumkan boikot produk Prancis. Di Kuwait, ketua dan anggota dewan direksi dari Al-Naeem Cooperative Society memutuskan untuk memboikot semua produk Prancis dan mengeluarkannya dari rak supermarket.
Asosiasi Dahiyat al-Thuhr mengambil langkah yang sama. Macron disebut mendukung kelompok yang menghina Nabi. Di Qatar, perusahaan Wajbah Dairy juga melakukan hal serupa. Hal senada juga dilakukan Al Merra Consumer Goods Company. Sementara itu, Universitas Qatar juga bergabung dengan kampanye boikot. Universitas menunda acara Pekan Budaya Prancis tanpa batas waktu.
Selama ini produk-produk Prancis tak hanya masuk ke kawasan Timur Tengah, tapi juga ke Indonesia. Indonesia dan Prancis memang punya hubungan perdagangan, tapi memang relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara Uni Eropa lainnya seperti Italia dan Jerman.
Dari sisi impor, data BPS mencatat sepanjang Januari-Juli 2020 nilai total impor dari Prancis ke Indonesia mencapai US$ 682 juta, turun 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Produk yang diimpor Indonesia antara lain, senjata dan peluru 282,029 Kg, senilai US$ 71,9 juta. Selain itu, pulp and waste paper 111,8 juta kg, senilai US$ 45,9 juta. Juga ada impor mesin dan motor termasuk suku cadang 699.281 kg senilai US$ 436 juta.
Tercatat juga produk kesehatan dan farmasi sebanyak 681.044 kg, nilainya US$ 33,9 juta. Produk lainnya yaitu kedelai 120.743 kh nilainya US$ 73.370. Indonesia juga mengimpor mentega 286.790 kg nilainya US$ 238 juta.
[Gambas:Video CNBC]
Tumpas Islam Radikal, Presiden Prancis Macron Luncurkan UU
(hoi/hoi)