
Ganjar Sempat Bingung Soal Covid: Tanya Corona Punya Sayap?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi covid-19 membuat banyak pihak gagap dan tak siap untuk melakukan tindakan. Selain pemerintah pusat, di awal-awal pandemi para pemerintah daerah juga kebingungan.
Hal ini terungkap saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menceritakan pengalaman awal saat pandemi mulai masuk ke Indonesia, terutama di wilayah yang dipimpinnya, Jawa Tengah.
Dalam webinar Kompas Talks bersama Kagama dengan tema Strategi Indonesia Keluar dari Pandemi: Vaksin Covid-19, Ganjar bercerita pada bulan Maret 2020 lalu, ia sempat bingung bagaimana cara agar wilayahnya dapat menangani dan merespons pandemi virus corona ini.
"Saya telepon Duta Besar di Tiongkok, Vietnam dan Korea Selatan untuk menanyakan bagaimana cara negara mereka menangani pandemi. Ternyata cara mereka berbeda-beda, tidak ada pakemnya. Intinya semuanya merespons dengan kekuatan yang mereka miliki," katanya.
"Saya tanya kepada virolog, ini virusnya punya sayap nggak sih? Ternyata virusnya nggak punya sayap, maka tidak akan terbang dia. Dia (Covid-19) terbang kalau disemprot saja (dari dalam tubuh), maka kita harus berjarak," katanya.
Ganjar berkata, karena ia bukan dokter, ia mengundang para ahli modeling, seperti ahli statistik dan matematika, untuk membuat pemodelan hingga kapan pandemi sekiranya akan selesai.
"Ada yang menarik, saat itu salah satu profesor statistik membuat modeling namun ia bilang jangan dipercaya, karena hampir semua pemodelan tidak ada yang pernah tepat, tapi setidaknya kita punya referensi mengenai ini," katanya.
Setelah mengetahui banyak faktor mengenai pandemi, serta dampak penyakit tersebut, mulai muncul aturan penguncian (lockdown) hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB). "Tapi Jawa Tengah tidak lockdown dan PSBB," katanya.
Jateng kini memiliki total 31.302 kasus terjangkit, dengan 1.645 kasus meninggal, dan 25.538 pasien berhasil sembuh per Sabtu (24/10/2020), menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ganjar Sebut Tangani Covid Pakai Rem Mendadak, Ekonomi Hancur