
Strategi Bank Kalsel Bangkit Dari Pandemi Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama Bank Kalimantan Selatan (Bank Kalsel) Agus Syabarrudin mengatakan telah merancang sejumlah strategi untuk menghadapi masa pandemi Covid-19 yang membawa dampak multidimensi.
Sejak Maret pihaknya merancang strategi rentabilitas agar tetap tumbuh di tengah krisis dan ekspansi kredit tumbuh.
"Kami melempar kredit ke sektor lebih aman, sehingga repayment capacity lebih bagus. Kami memiliki nasabah debitur yang sangat loyal sehingga dalam kondisi pandemi nasabah loyal kita mendukung," kata Agus dalam CNBC Indonesia Awards, Jumat (23/10/2020).
Untuk perusahaan korporasi, Bank Kalsel memiliki potensi di sektor pertambangan. Agus menegaskan meski mereka dalam kondisi yang tertekan, perusahaan tambang tetap berkomitmen membantu Bank Kalsel. Mereka juga masih menempatkan payroll perusahaan pada Bank Kalsel dan menjadi salah satu modal bertahan.
Bank Kalsel juga menjadi salah satu BPD yang fokus pada segmen produktif, per September sebesar 45,6% kredit produktif dan 53% kredit konsumtif. Dengan begitu Agus mengharapkan Bank Kalsel dapat berperan dalam pemulihan ekonomi nasional.
"Kami menjaga pertumbuhan kredit yang punya kejelasan repayment. Kami mempertahankan ekosistem keuangan daerah dan NPL dipertahankan dengan baik supaya tidak jatuh," katanya.
Meski banyak portofolio kredit segmen produktif, Agus mengatakan Bank Kalsel tidak hanya akan fokus kesana namun berupaya masuk ke sektor yang memberikan keamanan dalam penetrasi market. Sebelumnya dia mengakui NPL di segmen produktif sempat tinggi dan kini sudah berangsur terkendali.
Di tengah pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan yang minus 2,6%, secara pertumbuhan aset Bank Kalsel tumbuh sekitar 11,95% dari RBB yang ditetapkan sudah 104%. Sementara dari Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 18,09% (year to date/ytd) dan secara RBB sudah tercapai 109%. Penyaluran kredit tumbuh 6,5%, dengan pencapaian terhadap RBB 102%, dan laba tumbuh 15,6% ytd secara RBB 114%
"Dari NPL kami bagus 132,66% dari RBB artinya dari target NPL kami bisa mengendalikan dengan baik," kata Agus.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Kalsel Raih The Most Aggressive Bank In Digital Banking