Libur Panjang, Waspada Pusat Kerumunan di 3 Lokasi Ini!

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
23 October 2020 17:47
Calon penumpang Kereta Api Kertajaya menyiapkan barang di gerbong kereta Api di Stasiun Senen, Jakarta, Jumat (23/10). Pantauan CNBC Indonesia jelang masa libur panjang terlihat antrian penumpang yang naik kereta api. Salah satu calon penumpang mengatakan lebih pulang lebih awal untuk menghindari kehabisan tiket.  Penumpang kereta api (KA) diprediksi melonjak pada masa libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan cuti bersama pekan depan. Mengantisipasi lonjakan itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menambah perjalanan kereta api yang melayani pelanggan sebanyak 13%. VP Public Relations KAI Joni Martinus menyebut, Jumlah perjalanan Kereta Api Jarak Jauh yang melayani pelanggan pada periode 27 Oktober hingga 1 November 2020 sebanyak 505 KA. Angka itu naik 13% dibandingkan pada 20 hingga 25 Oktober sebanyak 448 KA.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Penumpang Kereta Api Jarak Jauh di Stasiun Senen, Jakarta, Jumat (23/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi khawatir adanya penumpukan pergerakan orang pada masa libur panjang pekan depan. Kekhawatiran itu timbul karena ada tren pergerakan orang terjadi di hari-hari tertentu saja.

Ia sendiri memprediksi bahwa pada periode cuti bersama kali ini terjadi peningkatan traffic transportasi hingga 20%. Menurutnya, angka itu sebenarnya tidak terlalu signifikan jika dilihat secara keseluruhan.

"Jumlahnya mungkin tidak signifikan kalau secara kumulatif. Tapi pergerakan itu dilakukan oleh saudara-saudara kita itu menumpuk di satu hari. Mereka pengen berangkat cepat dan pulang pada akhir," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (23/10/20).

Ia menyebutkan, puncak arus pergerakan diperkirakan terjadi mulai 27 Oktober malam hingga 28 Oktober. Pada hari itulah orang-orang serempak mulai melakukan perjalanan.

"Itu terjadi pergerakan banyak dan di situ nanti ada satu pergerakan yang sangat intens. Kalau di sekitar Jakarta itu terjadi di 3 tempat, yaitu di Soetta, kedua di tol ke arah timur Palimanan, setelah itu Merak-Bakauheni," imbuhnya.

Jika terjadi penumpukan di 3 lokasi tersebut, menurutnya bisa menjadi masalah. Dalam saat bersamaan, peningkatan traffic penumpang bisa mencapai 50% atau bahkan mencapai dua kali lipat dibandingkan hari-hari biasanya.

"Karenanya 2 hal yang harus dilakukan. Tentu operator harus siap dengan segala syarat-syarat, protokol kesehatan dan menempatkan jumlah keterisian pergerakan. Juga saya mengimbau kepada masyarakat tidak semua pulang pada tanggal 27 malam dan tanggal 28. Kalau bisa ya sebagian pulang tanggal 29 lah, mengurangi," katanya.

Libur panjang kali ini memang jadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam sejumlah kesempatan, Jokowi khawatir adanya lonjakan kasus Covid-19 akibat pergerakan orang di masa libur panjang.

"Satu sisi kita pasti senang banyak masyarakat yang bisa menggunakan kesempatan untuk bertemu sanak keluarga dan baik untuk pariwisata. Tapi memang karena itu panjang, pak presiden dalam ratas waktu itu menyatakan bahwa libur akhir Oktober ini tidak menjadikan satu jembatan penularan Covid-19," tutur Budi.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengumuman! Cuti Bersama 2021 akan 'Disunat'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular