Ada Anomali, Laba bank bjb Tumbuh 25% di Agustus 2020

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
23 October 2020 15:05
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk (bank bjb/BJBR) menyatakan ada kondisi anomali yang dialami karena kinerja tetap tumbuh positif meskipun ekonomi melambat akibat pandemi Covid-19.

"Fenomena bank bjb sampai Agustus 2020 beberapa indikator justru anomali dengan kondisi yang ada," ujar Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi dalam diskusi Terobosan BPD di Tengah Pandemi Covid-19 dan CNBC Indonesia Award, Jumat (23/10/2020).

Yuddy menjelaskan dari sisi aset, bank bjb mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 19,36% menjadi Rp 134,43 triliun pada Agustus 2020 dibandingkan setahun sebelumnya Rp 112,6 triliun. Sementara itu total kredit tumbuh 8,78% dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 18,79% year on year.

"Laba bersih Agustus mencapai Rp 1,1 triliun, atau tumbuh 25,09% dibanding Agustus 2019, di Rp 822 miliar," jelas Yuddy.

Yuddy yang merupakan salah satu bankir senior di Indonesia mengatakan bahwa kondisi pandemi Covid-19 berbeda dengan dengan krisis 1998. Pasalnya saat ini situasi sekarang lebih mempertahankan ekonomi dan kesehatan, sementara 1998 lebih pada krisis ekonomi yang didominasi masalah keuangan dan perbankan.

"Medannya agak berbeda. Situasi saat ini lebih kompleks dibanding 1998. Tapi dari sisi kekuatan financial di kecukupan modal bank daerah, kita masih bisa jaga," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV OJK Ahmad Soekro Tratmono menyatakan industri Bank Pembangunan Daerah (BPD) menyatakan terus survive meskipun pertumbuhan ekonomi terkontraksi akibat pandemi Covid-19.

Soekro menjelaskan kemampuan BPD dalam bertahan terlihat dari penyaluran kredit yang masih tumbuh positif dengan likuiditas yang masih cukup seperti bank nasional lainnya.

"Hal ini menjadi dorongan bagi BPD untuk terus memberikan kredit untuk membangun ekonomi daerah," ujar Soekro.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 6 Bulan Pandemi, Operator Bus-Truk Rugi Rp 15,9 T Per Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular