
Alarm Kembali Nyala, AS dan Eropa Darurat Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Hampir dua pertiga negara bagian di Amerika Serikat berada di 'zona bahaya' penyebaran virus corona (Covid-19). Bahkan Wisconsin melaporkan rekor peningkatan kasus kematian pada Rabu (21/10/2020) kemarin.
Kematian akibat virus corona mencapai rekor harian baru di negara bagian Hawaii, Kansas, Iowa, Minnesota, Montana dan Wisconsin. Sementara rekor peningkatan kasus baru setiap harinya berada di negara bagian Colorado, Illinois, Kentucky, dan Ohio, menurut analisis Reuters.
Gubernur Wisconsin Tony Evers mengumumkan bahwa rumah sakit lapangan di pinggiran Milwaukee langsung menerima pasien Covid-19 pertamanya sejak dibuka minggu lalu.
"Teman-teman, tolong tetap di rumah," kata Evers. "Bantu kami melindungi komunitas kami dari virus yang sangat menular ini dan hindari tekanan lebih lanjut pada rumah sakit kami."
Namun, Presiden Donald Trump berulang kali menentang pemberlakuan kembali pembatasan, dengan mengatakan pemulihan ekonomi bergantung pada kemampuan orang untuk kembali ke kehidupan normal.
Sebanyak 32 dari 50 negara bagian telah memasuki zona bahaya dengan lebih dari 100 kasus baru per 100.000 penduduk selama seminggu terakhir, dan secara nasional tingkat kasus telah mencapai tingkat tertinggi sejak puncaknya pada Juli.
Satu blok negara bagian di kawasan Midwest dan Pegunungan dari Idaho hingga Illinois merupakan zona merah bersama Alaska, yang menunjukkan kasus terjangkit yang meningkat pesat.
Secara nasional, tren kasus telah meningkat selama lima minggu, rata-rata meningkat menjadi 60.000 selama tujuh hari terakhir dari level terendah baru-baru ini di 35.000 per hari pada pertengahan September.
Pakar kesehatan masyarakat AS telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa pengunduran dini kebijakan jarak sosial dan mempolitisasi penggunaan masker dapat memicu munculnya kembali infeksi baru.
Sementara kebangkitan pandemi Covid-19 membuat rumah sakit di wilayah Eropa menegang. Jumlah kasus terjangkit corona di wilayah Eropa melonjak, membuat pihak berwenang di beberapa negara, mulai dari Polandia hingga Portugal, khawatir dengan krisis kesehatan yang akan menghantam infrastruktur kesehatan mereka.
Negara Belgia bahkan menunda semua prosedur rumah sakit yang tidak penting, dan tindakan serupa menjulang di negara lain di wilayah Eropa.
"Jika ritme minggu lalu berlanjut, penjadwalan ulang dan penangguhan beberapa aktivitas non-prioritas tidak dapat dihindari," kata Julio Pascual, direktur medis di Rumah Sakit Barcelona del Mar.
Seorang pejabat Belgia mengatakan bahwa aturan penguncian (lockdown) lain dapat diberlakukan segera minggu depan di negara yang memiliki tingkat kematian per kapita tertinggi di dunia.
Data corona global per Kamis (22/10/2020) mencatat lebih dari 41,4 juta orang positif, dengan 437.038 kasus baru yang muncul. Sementara pasien meninggal melebihi 1,1 juta orang, dan lebih dari 30 juta orang berhasil sembuh.
Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia:
1. Amerika Serikat (8.584.808 positif, 227.409 meninggal, 5.601.617 sembuh)
2. India (7.705.158 positif, 116.653 meninggal, 6.871.895 sembuh)
3. Brasil (5.300.649 positif, 155.459 meninggal, 4.756.489 sembuh)
4. Rusia (1.447.335 positif, 24.952 meninggal, 1.096.560 sembuh)
5. Spanyol (1.046.641 positif, 34.366 meninggal)
6. Argentina (1.037.325 positif, 27.519 meninggal, 840.520 sembuh)
7. Kolumbia (981.700 positif, 29.464 meninggal, 884.895 sembuh)
8. Prancis (957.421 positif, 34.048 meninggal, 107.652 sembuh)
9. Peru (876.885 positif, 33.937 meninggal, 792.892 sembuh)
10. Meksiko (860.714 positif, 86.893 meninggal, 627.584 sembuh)
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ancaman Gelombang 2 Covid-19 Hantui Eropa Pasca Demo Rasisme
