Indonesia Masuk, Begini Ciri-ciri Resesi Ekonomi

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
20 October 2020 10:55
Infografis/ 45 Negara Resmi resesi, Ri Di Ujung Tanduk/Aristya Rahadian Krisabella
Foto: Infografis/ 45 Negara Resmi resesi, Ri Di Ujung Tanduk

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sudah dipastikan masuk ke jurang resesi. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, meramal pada kuartal III-2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di zona negatif.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 diramal berada di kisaran -1% hingga -2,9%. Artinya perekonomian Indonesia negatif dua kuartal berturut-turut, setelah di kuartal II-2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia -5,32%.

Indonesia masuk ke jurang resesi, menyusul negara-negara lainnya yang sejak kuartal II-2020 sudah mengalami resesi, akibat pandemi virus corona (Covid-19). Adapun negara-negara yang sebelumnya sudah dilaporkan resesi adalah Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, hingga Amerika Serikat (AS).

Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira, mengatakan semua negara yang masuk jurang resesi ini memiliki ciri-ciri yang sama, yakni perekonomian terkontraksi dua kuartal berturut-turut. Selain itu, terjadi deflasi atau inflasi yang berkepanjangan.

"Cenderung inflasi rendah dan deflasi atau penurunan harga barang secara umum," ujar Bhima kepada CNBC Indonesia, Selasa (20/10/2020).



Lalu juga kontraksi pada pertumbuhan kredit perbankan dan perilaku kelas menengah atas yang cenderung menyimpan uang di bank, dibandingkan membelanjakannya. Selaini itu, harga emas juga meningkat signifikan karena dijadikan sebagai safe haven untuk lindung nilai aset.

Tak hanya itu, Bhima menjelaskan, negara mengalami resesi juga terlihat dari semua sektor lapangan usaha, terutama manufaktur yang tertekan sangat dalam. Hal ini berdampak pada tingkat pengangguran yang melonjak tajam.



Selanjutnya, negara yang sedang resesi juga mengalami penurunan tajam kinerja ekspor dan impornya akibat tidak adanya aktivitas ekonomi.

Ekonom CORE, Piter Abdullah, pun mengatakan hal yang sama dengan Bhima. Menurutnya, selain hal tersebut, tingkat ketimpangan juga otomatis melebar.

"Biasanya di tengah kontraksi ekonomi Itu terjadi pengangguran dan kemiskinan yang meningkat serta ketimpangan melebar," kata dia.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hati-hati, Ekonomi RI Kuartal III Bisa Minus Lagi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular