
Sri Mulyani Sebut Covid-19 Brutal! Ini Gambarannya

Jakarta, CNBC Indonesia - PandemiĀ virus corona baru penyebab Covid-19 sangat brutal menghantam kondisi perekonomian dunia. Tidak pandang bulu, semua negara terhantam. Pertumbuhan ekonomi hampir semua negara di dunia minus, dan defisit anggaran melebar.
"Betapa sangat dalam dan brutalnya Covid memengaruhi seluruh perekonomian dunia. Tidak pandang bulu negara maju, negara barat atau timur, negara berkembang semua kena," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin (19/10/2020).
Ekonomi Indonesia pun ikut menjadi salah satu korban keganasan Covid-19. Pada kuartal II-2020, pertumbuhan Indonesia jatuh menjadi minus 5,32%.
Sri Mulyani mengatakan, angka tersebut relatif cukup baik dibandingkan negara-negara lain yang jatuh sangat dalam, terutama negara-negara di Eropa.
Dari data yang dipaparkannya, sejumlah negara di Eropa pertumbuhan ekonominya jatuh dalam hingga di atas -10% pada kuartal II-2020.
Berikut data pertumbuhan ekonomi kuartal II dan prediksi kuartal III sejumlah negara:
- Spanyol, kuartal II-2020 jatuh minus 22,1% dan kuartal III-2020 diprediksi minus 12,3%
- Inggris, kuartal II-2020 jatuh minus 21,7% dan kuartal III-2020 diprediksi minus 10,7%
- Prancis, kuartal II-2020 jatuh minus 19% dan kuartal III-2020 diprediksi minus 9,5%
- Italia, kuartal II-2020 jatuh minus 17,3% dan kuartal III-2020 diprediksi minus 9,7%
- Jerman, kuartal II-2020 jatuh minus 11,7% dan kuartal III-2020 diprediksi minus 6,5%
- Rusia, kuartal II-2020 jatuh minus 8,5% dan kuartal III-2020 diprediksi minus 4,9%
- Amerika Serikat (AS), kuartal II-2020 jatuh minus 9,5% dan kuartal III-2020 diprediksi minus 5,7%
- Malaysia, kuartal II-2020 jatuh minus 17,1% dan kuartal III-2020 diprediksi minus 4,5%
- Singapura, kuartal II-2020 jatuh minus 13,2% dan kuartal III-2020 diprediksi minus 6%
- Filipina, kuartal II-2020 jatuh minus 16,5% dan kuartal III-2020 diprediksi minus 6,3%
- Thailand, kuartal II-2020 jatuh minus 12,2% dan kuartal III-2020 diprediksi minus 9,3%
Mungkin hanya China saja yang ekonominya mulai positif hingga akhir tahun, setelah di kuartal I-2020 sempat negatif karena hantaman keras Covid-19, yang membuat pemerintah negara ini terpaksa melakukan kebijakan lockdown.
(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bakal Resesi, Sri Mulyani: Tak Berarti Sangat Buruk!