Kondisi Mal DKI Sudah Berdarah-darah, Ini Faktanya

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
17 October 2020 10:55
PSBB Jadi Masa Terberat, Trafik Pusat Belanja Tersisa 35%(CNBC Indonesia TV)
Foto: Senayan City (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Ketua Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia DPD DKI Jakarta Ellen Hidayat menyebut bahwa tekanan bisnis ini dialami oleh sebanyak 83 anggota yang tergabung dalam asosiasi.

"Jadi, pada saat PSBB kita sudah mengalami beberapa kali PSBB. PSBB pertama di bulan April kita juga tutup sekitar 2 bulan lebih, kemudian masuk ke PSBB transisi dan terakhir yang mengagetkan adalah bahwa tiba-tiba istilahnya kita direm ya, direm masuklah kita pada tanggal 14 September sampai 11 Oktober itu adalah masuk ke PSBB yang diperketat," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/10/20).

Dalam periode tersebut, restoran tidak diizinkan menyajikan layanan dine in. Selain itu, salon yang sudah buka juga harus kembali ditutup.

"Nah ini tentu sangat mengagetkan dan sangat memberatkan bagi semua tenant maupun pusat belanja. Karena selama ini pada saat 15 Juni sampai bulan September itu kami semua sudah berusaha berjuang untuk dapat menaikkan traffic," ujarnya.

Ia menyebutkan, pada saat PSBB transisi traffic untuk pusat belanja rata-rata di 30%-35% saja. Artinya, meskipun dibatasi maksimal diizinkan sampai 50%, pengunjung mal belum mencapai angka 50%.

"Pada saat memasuki mulai minggu lalu ya, mau masuki pelonggaran yang kita sebut PSBB transisi, maka traffic sama saja kita katakan mulai lagi, mulai pada saat yang diperketat itu hanya sangat rendah sekali ya mal mal sepi itu. Hanya boleh dikatakan sekitar 15% sampai dengan 25%," bebernya.

Artinya, upaya bangkit yang dilakukan mulai dari nol, sama seperti masa PSBB transisi sebelumnya.

(wia)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular