
Ada Ceceran Minyak, PHE: Tak Ada Kebocoran Fasilitas Produksi

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Energi, anak usaha PT Pertamina (Persero), mengatakan setelah perusahaan melakukan pengecekan ke fasilitas produksi minyak yang berada di lepas pantai Kepulauan Seribu, tidak ditemukan adanya kebocoran fasilitas produksi minyak milik perusahaan.
Corporate Secretary PHE Whisnu Bahriansyah mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mengetahui pasti sumber dari tumpahan minyak tersebut.
Kemarin, Kamis (15/10/2020) PHE langsung melakukan pengecekan sejumlah fasilitas produksi minyak di Perairan Kepulauan Seribu karena adanya laporan tumpahan minyak mentah terdapat di sekitar Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
"Kemarin PHE sudah selesai memeriksa seluruh fasilitas PHE yang ada, dan tidak ditemukan adanya kebocoran," tutur Whisnu kepada CNBC Indonesia melalui pesan singkat pada Jumat (16/10/2020).
Kendati demikian, pihaknya belum bisa mengetahui sumber pasti ceceran minyak mentah tersebut.
PHE kemarin langsung menerjunkan dua anak usaha yakni PHE Offshore North West Java (ONWJ) dan PHE Offshore Southeast Sumatera (OSES) ke lokasi untuk mengecek laporan tumpahan minyak tersebut.
"Setelah mendapatkan informasi, PHE langsung melakukan pantauan udara untuk mengecek kondisi perairan Kepulauan Seribu. Dari pantauan udara per 14 Oktober 2020, tampak sejumlah titik oil spill (tumpahan minyak) di sekitar Pulau Panggang dan Pulau Pramuka. Titik oil spill juga ditemukan pada jalur pipeline fasilitas Zulu, pipa milik PHE ONWJ," jelas Whisnu dalam keterangan resmi pada Kamis (15/10/2020).
Dia mengatakan, pihaknya secara proaktif berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait, dalam hal ini adalah masyarakat pulau Panggang dan Pulau Pramuka, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, KSOP Kepulauan Seribu, Taman Nasional Kepulauan Seribu dan Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu.
Seperti diketahui, pada Agustus 2019 PHE ONWJ juga mengalami kebocoran minyak dari Sumur YYA-1. Sampai dengan 19 September 2019 atau enam pekan setelah peristiwa terjadi, tumpahan minyak secara kumulatif mencapai 39.685 barel di perairan. Adapun jumlah tumpahan minyak tersebut terkumpul di 5,53 juta karung dan dikirimkan ke pengolahan limbah.
Per 1 Oktober PHE menutup permanen sumur YYA-1 sumber kebocoran tersebut. Pada 10 Oktober 2019 Pertamina menuturkan sudah tidak ada lagi ceceran minyak di perairan maupun pesisir pantai.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Hulu Energi Bersihkan Ceceran Minyak di Pulau Pari