
Kunjungan ke Inggris Berbuah Manis, RI Dapat Tambahan Vaksin

Jakarta, CNBC Indonesia - Kunjungan Pemerintah RI melalui Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir ke London, Inggris membuahkan hasil yang baik, terutama soal vaksin virus corona (Covid-19).
Hal ini diungkapkan Retno di Inggris langsung saat kunjungan kenegaraannya pada Rabu (14/10/2020) malam waktu Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut, perwakilan RI bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab; CEO Coalition for Epidemic Preparedness (CEPI) Richard J. Hatchett bersama timnya; jajaran pimpinan pembuat vaksin AstraZeneca (AZ); dan pihak dari Imperial College London (ICL), Vac Equity Global Health ltd (VGH).
"Sebagai kesimpulan, dapat saya sampaikan bahwa kunjungan kami ke London membuahkan hasil yang baik. Pertama, kita telah mengamankan tambahan kebutuhan vaksin untuk Indonesia dari AstraZeneca," papar Retno.
"Kedua, kita sambut baik laporan due diligence CEPI terhadap Bio Farma yang mengatakan hasilnya sangat baik. Selain pengakuan terhadap kapasitas dan kualitas Bio Farma, hasil due diligence ini akan membuka pintu bagi Bio Farma untuk melebarkan networking kerja sama internasional."
Kemudian, sebagai bentuk dukungan Indonesia terhadap penyediaan akses vaksin, Retno mengatakan RI telah menyampaikan rencana kontribusi terhadap CEPI.
Terakhir Retno mengatakan berbagai pertemuan di London sangat bermanfaat bagi upaya RI untuk "memperkuat keamanan kesehatan (health security) dan kemandirian Indonesia dalam menghadapi infectious diseases masa depan dalam kerja sama teknis dengan CEPI dan ICL."
Sebagai informasi, Inggris merupakan mitra strategis Indonesia sejak tahun 2012 sekaligus mitra dagang keempat terbesar Indonesia dari Eropa. Inggris juga peringkat pertama perdagangan kayu dari Eropa, serta mitra investasi kedua terbesar dari Eropa
Sementara itu, per Rabu, Kementerian Kesehatan melaporkan ada 4.127 kasus Covid-19 baru. Dengan itu, total kasus di RI kini mencapai 344.749 dari sebelumnya 340.622. Pasien meninggal bertambah 129 jiwa. Ini menjadikan total pasien meninggal menjadi 12.156 dari sebelumnya 12.027 jiwa.
Pasien sembuh dilaporkan bertambah 4.555 pasien. Sehingga totalnya menjadi 267.851 dari sebelumnya 263.296.
Sebelumnya, pemerintah menyebut akan mulai melakukan vaksinasi pada November. Di mana ada 102 juta warga RI yang akan diprioritaskan, dengan tenaga medis sebanyak 1,3 juta orang.
Ini berarti akan ada 37,9% warga saja yang divaksin. Pemerintah pusat telah menganggarkan dana senilai Rp 3,8 triliun dari APBN tahun 2020 dan sebesar Rp 18 triliun dari APBN tahun anggaran 2021.
(sef/sef) Next Article Astrazeneca Setop Uji Coba Vaksin Karena Hal Ini
