Lagi Pandemi Tapi Bunga KPR Masih Selangit, Ini Daftarnya!

Herdaru, CNBC Indonesia
12 October 2020 14:20
Kondisi perumahan murah yang berada di citayem, Depok, Jawa Barat, Kamis (15/03/2018). Banyaknya tumbuh rumah murah di kawasan pinggiran Jakarta yang menjadi alternatif lokasi pembangunan rumah murah tapi sayang kondisinya tidak terawat dan bahkan menjadi bangunan tak bertuan karna banyaknya pengembang yang tidak dilanjutkan karna masih kurangnya minat pembeli dan akses jalan yang masih susah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) telah beberapa kali menurunkan bunga acuannya di posisi 4%. Menurut bank sentral, kondisi likuiditas lebih dari cukup sehingga terus mendorong penurunan suku bunga dan kondusif bagi pembiayaan perekonomian.

Sayangnya jika melihat suku bunga existing di perbankan, rata-rata suku bunga terutama Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) masih terbilang cukup tinggi.

Bunga KPR jika di rata-ratakan di 15 bank besar masih ada di atas 10%. Berikut daftarnya :

BRI : 9,90%
Bank Mandiri : 10,20%
Bank Negara Indonesia : 10,20%
Bank Danamon : 10,25%
Bank Permata : 10%
BCA : 9,40%
Maybank Indonesia : 9,25%
Bank Panin : 10,25%
CIMB Niaga : 9,50%
UOB Indonesia : 10%
Bank BJB : 9,62%
BTN : 10,50%
Bank Mega : 11,50%
Bank Bukopin : 9,8%
Bank DKI : 10,25%
(*Sumber Data SBDK OJK Agustus 2020)

Dari data Statistik Ekonomi dan Moneter Indonesia yang dikeluarkan bank sentral, total pencairan kredit khusus KPR dan KPA [Apartemen] mencapai Rp 511,8 triliun di bulan Agustus atau mengalami kenaikan Rp 5 triliun dari periode yang sama tahun 2019.

Jika melihat data, penjualan properti residensial primer kuartal II masih mengalami penurunan. Dari survei Indeks Properti Residensial (IHPR) penjualan tercatat kontraksi 25,6%. Properti residensial adalah perumahan yang merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk individu.


Penyebabnya adalah karena suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) yang dinilai masih terlalu tinggi. Selain itu responden juga menyampaikan penurunan penjualan karena faktor pandemi COVID-19 dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).





(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Angin Segar Lagi! Bunga KPR Bakal Disubsidi Sri Mulyani

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular