Internasional

WHO Segera Ungkap Misteri Asal Usul Corona di China, Tapi..

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
09 October 2020 12:52
The logo of the World Health Organization is seen at the WHO headquarters in Geneva, Switzerland, Thursday, June 11, 2009. The World Health Organization held an emergency swine flu meeting Thursday and was likely to declare the first flu pandemic in 41 years as infections climbed in the United States, Europe, Australia, South America and elsewhere. (AP Photo/Anja Niedringhaus)
Foto: Logo World Health Organization (WHO) (AP Photo/Anja Niedringhaus)

Jakarta, CNBC IndonesiaOrganisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) sedang menunggu Pemerintah China menyetujui susunan tim internasional yang akan dikirim ke sana untuk menyelidiki asal-usul wabah virus corona (Covid-19).

Dalam pertemuan khusus dewan eksekutif organisasi pada Senin (5/10/2020), Direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO Mike Ryan mengatakan telah memilih kandidat ahli dari seluruh dunia untuk misi tersebut, dan sudah diserahkan ke pihak China untuk dipertimbangkan.



"Daftar calon telah diserahkan ke pihak berwenang China untuk dipertimbangkan dan untuk langkah selanjutnya guna mengerahkan tim itu," kata Ryan tanpa mengatakan kapan daftar itu dikirim, dikutip dari South China Morning Post, Jumat (9/10/2020).

Pada Mei lalu, WHO mendapatkan tekanan dari berbagai negara anggota untuk menindaklanjuti penelitian bagaimana virus SARS-CoV-2 ini dapat berpindah dari hewan dan menjangkiti manusia.



Kemudian pada Juli, WHO sempat mengatakan para ahli internasional dapat memulai penyelidikannya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah pertama "dalam hitungan minggu".

Awal Agustus, dua ahli WHO dikatakan bekerja dengan pejabat kesehatan dan ilmuwan China untuk meletakkan dasar penyelidikan asal-usul tersebut.

Pada pertemuan Senin, perwakilan dari Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Australia meminta WHO untuk mengirim tim dan memberikan lebih banyak detail tentang misi tersebut. Tetapi pengamat mengatakan WHO tidak dapat mengirim tim ke negara anggota tanpa.

"Karena itu, jika China akan mensyaratkan untuk memeriksa daftar ahli, maka dari perspektif hukum internasional, 'tangan' WHO sangat terikat," kata Ayelet Berman, seorang peneliti senior di Pusat Hukum Internasional di National University Singapore.

Para analis mengatakan legitimasi misi akan bergantung pada siapa yang terlibat dan bagaimana misi itu dijalankan, terutama setelah kritik bahwa WHO menjadi kaki tangan ke China selama beberapa minggu awal munculnya wabah.

"Mengingat geopolitik pandemi, bolak-balik antara WHO dan China, ini akan menambah kritik terhadap keduanya," kata David Fidler, rekan senior kesehatan global di Council on Foreign Relations di AS.

John Lee, seorang peneliti senior di Pusat Studi Amerika Serikat di Universitas Sydney, mengatakan bahwa jika misi tersebut tidak dipandang kredibel, hal itu dapat memengaruhi posisi WHO secara keseluruhan.

Australia, misalnya, ingin melihat bahwa "para ahli investigasi dapat diterima oleh sebagian besar negara," kata Lee, yang juga seorang peneliti senior di Institut Hudson di AS.

Awal tahun 2020, China menolak seruan dari AS dan Australia untuk penyelidikan tentang asal-usul virus, sebab terlihat sebagai upaya untuk menyalahkan Beijing atas pandemi tersebut. Namun China akhirnya mendukung penyelidikan setelah disahkan oleh WHO.

Wang Yiwei, Direktur Institut Urusan Internasional dan Pusat Studi Eropa di Universitas Renmin, mengatakan tim ahli harus diputuskan oleh WHO berdasarkan latar belakang profesional untuk mendepolitisasi penyelidikan.

China awalnya merupakan episentrum awal penularan dengan kasus terjangkit paling tinggi di dunia, namun kini berhasil turun ke posisi ke-47 dalam daftar kasus corona terbanyak secara global.

Negeri Tirai Bambu tercatat memiliki 85.500 kasus positif, bertambah 11 kasus dalam sehari, dengan 4.634 kasus meninggal, dan 80.666 berhasil sembuh per Jumat (9/10/2020), menurut data Worldometers.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Beri Kabar Baik Lagi, Yuk Simak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular