Awas Klaster Baru! 10 Pendemo di Istana Negara Reaktif Covid

dob, CNBC Indonesia
08 October 2020 14:33
Polisi menangkap sejumah pelajar yang akan mengikuti aksi demo di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (7/10/2020). (CNBC Indoensia/Andrean Kristianto)
Foto: Polisi menangkap sejumah pelajar yang akan mengikuti aksi demo di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (7/10/2020). (CNBC Indoensia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia- Sebanyak 10 pendemo yang diamankan oleh pihak kepolisian di depan Istana Negara diketahui reaktif saat menjalani rapid test Covid-19. Para pendemo itu berunjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

"Ini yang di depan istana baru saja kita lakukan rapid dan kita temukan ada 10 yang reaktif. Kita isolasi di Pademangan sana, di asrama sana," ucap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis (8/10).

Yusri mengingatkan bahwa massa yang mengikuti aksi demo ini harus tetap mematuhi protokol kesehatan seperti #pakaimasker, #cucitangan, dan #jagajarak.

"Sementara ini di masa pandemi kita melakukan 3M, pakai masker, jaga jarak, jangan kumpul. Maka ini yang kita lakukan adalah upaya preventif," tuturnya.

Polisi sebelumnya telah menangkap 400 orang yang mengikuti aksi demo menolak Omnibus Law UU Ciptaker. Dari jumlah itu sebanyak 250 ditangkap Rabu (7/10) kemarin, sementara 150 sisanya ditangkap Kamis pagi tadi.

Sebelumnya puluhan pendemo dari berbagai lokasi dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test saat demonstrasi. Rinciannya adalah 13 buruh reaktif Covid-19 di Tangerang saat demo pada Selasa (6/10/2020).

Berikutnya ditemukan 12 orang reaktif rapid test Covid-19 di DKI Jakarta. Mereka ditemukan dari 200 orang diduga kelompok anarko yang hendak melakukan aksi di DPR, Jakarta Pusat, Rabu kemarin. Dari 200 orang yang diamankan, 90 orang telah di rapid test dan 12 di antaranya reaktif.

Selanjutnya, Kapolres Jakarta Barat Kombes Audie S Latuheru menyampaikan bahwa ada 89 remaja yang diamankan, dimana dua diantaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

Adapun petugas gabungan mengamankan pemuda tersebut di beberapa lokasi di Jakarta Barat, Rabu Siang dan selanjutnya melakukan swab test terhadap para remaja tersebut.

"Hasil swab, dua dari 89 remaja yang diamankan terindikasi positif Covid-19 dan kami lakukan pengecekan secara ulang dan dari indikatornya dengan hasil yang sama," ujar Kombes Audie S Latuheru.

Saat ini, dua orang yang terkonfirmasi positif Corona dikarantina. Sedangkan yang lainnya diamankan di Polres Jakbar untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sebagaimana diketahui, Aksi demo yang terjadi seakan kontras dengan kondisi pandemi yang tak hanya terjadi di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Dalam kondisi saat ini, jaga jarak mutlak dilakukan.

Demo massif ini dikhawatirkan banyak pihak akan menjadi ruang penularan virus corona (Covid-19). Munculnya klaster demonstrasi akan menjadi risiko besar, dalam penyampaian pendapat tanpa mematuhi protokol kesehatan.

"Klaster industri sudah banyak bermunculan dan ini berpotensi mengganggu kinerja pabrik dan industri lainnya, potensi serupa akan muncul dalam kegiatan berkerumun," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

Alih-alih menuntut hak, klaster demonstrasi berpotensi membuat para buruh tertular Covid-19 yang bisa berakibat fatal.

"kami mendorong para pihak yang ingin menyampaikan aspirasinya untuk mematuhi arahan dari pihak kepolisian selama kegiatan berlangsung," ujar Wiku.

Bagi yang ingin melaksanakan hak-haknya dalam berdemokrasi tidak melupakan protokol kesehatan. Ia mengingatkan para peserta unjuk rasa tetap #pakaimasker serta #jagajarak.

Wiku pernah mengingatkan bahwa menjaga jarak minimal 1 meter akan mengurangi risiko penularan Covid-19 sampai 85%. Sementara itu, memakai masker bedah akan mengurangi risiko penularan sebanyak 70%.

"Dari hasil penelitian, dari beberapa jurnal internasional menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko penularan sebanyak 35%. Sedangkan memakai masker kain dapat menurunkan risiko 45% ini adalah angka besar untuk menurunkan angka penularan," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa setiap usaha yang dilakukan saat ini dalam berperang melawan covid-19 akan membuahkan hasil. "Asalkan kita betul-betul konsisten lakukan perubahan perilaku, jalankan protokol kesehatan dan seluruhnya dilakukan sungguh-sungguh," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak Demo Buruh, Satgas Ingatkan Wajib Protokol Kesehatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular