
Sederet Fakta Mengapa Jaga Jarak Efektif Cegah Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Jaga jarak menjadi salah satu dari 3 poin dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19, yang merupakan kampanye 3M yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Penelitian di Amerika serikat, mengutip Healthline, seseorang yang menerapkan jaga jarak secara ketat saat beraktivitas di luar hanya memiliki 10 persen kemungkinan tertular positif Covid-19.
Ada beberapa alasan mengapa jaga jarak menjadi salah satu hal wajib yang harus dilakukan selama pandemi belum berakhir. Pertama, Covid-19 menular lewat udara, sebagaimana yang dikatakan oleh WHO bahwa ada kemungkinan akan hal ini.
Seorang dokter dari Upstate Medical University menyatakan membatasi waktu di ruang publik bisa jadi jalan tengah. Jika harus berada di luar ruangan, dia menyarankan untuk seseorang tidak menghabiskan waktu terlalu lama di lokasi yang sama.
Alasan kedua adalah, menjaga jarak dapat menghentikan laju penularan. Siapapun tak bisa menjamin bahwa dirinya tak akan tertular virus ini. Untuk itu, kesadaran menjaga jarak mutlak dilakukan guna meminimalisir kemungkinan tertular.
Ketiga, virus ini menular dari orang satu ke orang lain salah satunya melalui jarak dekat. Baru-baru ini, WHO dan pemerintah Indonesia memperbaiki aturan menjaga jarak. Dari sebelumnya 1 meter, kini masyarakat dianjurkan menjaga jarak 2 meter antar-manusia.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku Sonny Harry B Harmadi mengatakan masyarakat seringkali berasumsi teman dekat aman dari Covid-19. "Yang paling sulit adalah menjaga jarak, karena berasumsi dia teman dekat, oh dia aman kok, justru yang menularkan virus bukan orang jauh tapi orang terdekat," katanya.
Berikutnya adalah kontak sosial bisa digantikan dengan kegiatan lain. Saat ini, kemajuan teknologi memungkinkan kita melakukan banyak hal tanpa bertemu secara langsung. Meski begitu, jangan lupa tetap bergerak dan melakukan banyak aktivitas agar tidak mengalami stres, frustasi hingga depresi.
Alasan berikutnya yang juga paling penting adalah bahwa menjaga jarak tak hanya melindungi diri sendiri tapi juga orang-orang di sekitar kita. Menjaga jarak tidak hanya dilakukan untuk mencegah tertular, tapi juga menularkan virus.
Pentingnya menjaga jarak ini juga diungkapkan oleh Juru Bicara sekaligus Ketua Tim Pakar Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito yang mengatakan bahwa menjaga jarak minimal 1 meter akan mengurangi risiko penularan Covid-19 sampai 85%. Sementara itu, memakai masker bedah akan mengurangi risiko penularan sebanyak 70%.
"Dari hasil penelitian, dari beberapa jurnal internasional menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko penularan sebanyak 35%. Sedangkan memakai masker kain dapat menurunkan risiko 45% ini adalah angka besar untuk menurunkan angka penularan," ujarnya.
Pemerintah melalui Satgas Covid-19 meluncurkan kampanye #ingatpesanibu sebagai senjata baru dalam meredam penularan pandemi virus corona (Covid-19). Sosok Ibu sengaja dipilih karena merupakan sosok yang penting di dalam keluarga di seluruh Indonesia. Ibu adalah sosok yang paling dipatuhi oleh seluruh anak-anaknya.
Untuk menggaungkan kampanye ini, Satgas Covid-19 menggandeng Band Padi Reborn yang telah meluncurkan lagu pendek berjudul Ingat Pesan Ibu. Lagu berdurasi 30 detik ini mengkampanyekan #pakaimasker, #cucitanganpakaisabun, dan #jagajarakhindarikerumunan.
![]() |
(dob/dob) Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak