Jokowi Kesal! RI Setahun Impor Garam Rp 1,5 T

News - Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
05 October 2020 14:33
Jokowi meninjau tambak garam eks tanah Hak Guna Usaha (HGU), di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Rabu (21/8)  (dok. Kementerian Perindustrian) Foto: Jokowi meninjau tambak garam eks tanah Hak Guna Usaha (HGU), di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Rabu (21/8) (dok. Kementerian Perindustrian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini memimpin rapat terbatas, dengan topik pembahasan percepatan penyerapan garam rakyat melalui video conference di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Dalam rapat itu, Jokowi kesal dengan impor garam yang terus terjadi.

Usai rapat, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, mengatakan garam yang diimpor Indonesia adalah garam untuk kebutuhan industri, yang belum banyak diproduksi di dalam negeri.

Dalam setahun, ujar Agus, Indonesia mengimpor garam dengan nilai US$ 108 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun.

"Nilai impor garam pada 2019, jumlahnya US$ 108 juta untuk kebutuhan industri. Namun demikian yang ingin kami sampaikan, nilai impor garam ini memiliki nilai tambah yang luar biasa bagi industri itu sendiri karena dengan mengimpor US$ 108 juta, industri sendiri pengguna garam ini telah berhasil catat nilai ekspor produk mereka US$ 37,7 miliar. Jadi bisa kita bayangkan betapa nilai tambah yang diberikan oleh hilirisasi dari penyerapan garam," tutur Agus usai rapat, Senin (5/10/2020).


Soal penyerapan garam dari petani dalam negeri, Agus mengatakan, sejak 2018 sudah dilakukan business matching antara industri pengguna garam dengan petani garam. Dari aksi ini, ada penyerapan garam petani sebesar 1,053 juta ton sejak Agustus 2018 hingga Juli 2019.

"Belum juga ditambah dari Kementerian UKM sebesar 500 ribu ton. Sehingga pada periode tersebut penyerapan garam petani dari sektor industri manufaktur sebesar 1,5 juta ton (per tahun)," imbuh Agus.


Kebutuhan garam industri, ujar Agus, terus meningkat. Di 2020 ini akan ada peningkatan kebutuhan 6,8% dibandingkan 2019. Ke depan, kebutuhan ini akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan kapasitas industri penggunanya.

Dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi memutuskan, perizinan impor garam akan diserahkan kepada Kementerian Perindustrian. Agus berjanji akan melakukan verifikasi ketat dalam perizinan impor garam.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ramalan Seram 10 Tahun Lagi, RI Bakal Kebanjiran Garam Impor


(wed/wed)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading