
Wah, Ternyata RI Punya 62 Stasiun Charging Kendaraan Listrik

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sampai saat ini telah memiliki 62 stasiun pengisian baterai (charging) kendaraan listrik yang dimiliki oleh PT PLN (Persero), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), PT Pertamina (Persero) maupun pihak swasta.
Hal itu disampaikan Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar seperti tertulis dalam keterangan resmi kementerian pada Minggu (05/10/2020).
Wanhar mengatakan realisasi pengadaan stasiun pengisian baterai kendaraan listrik ini memang masih lebih rendah dibandingkan target awal sebanyak 180 stasiun untuk 2020 ini. Jauh lebih rendahnya realisasi pembangunan stasiun pengisian baterai kendaraan listrik ini menurutnya dikarenakan adanya pandemi Covid-19.
Dia mengatakan, pemerintah memiliki roadmap bersama PLN yaitu memenuhi target 180 charging station pada 2020 yang tersebar di Indonesia, baik berupa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) maupun Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
"Dan pada 2025, pemerintah merencanakan adanya 2.465 charging station," ungkap Wanhar.
Menurutnya, pemerintah terus berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur kendaraan bermotor listrik dalam rangka memberikan jaminan ketersediaan energi kepada para masyarakat pengguna. Kementerian ESDM telah menyusun kebijakan khususnya terkait infrastruktur pengisian kendaraan bermotor listrik ini, sehingga diharapkan para pelaku usaha dapat berpartisipasi melalui insentif yang diberikan.
"Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) awalnya dilakukan secara bertahap, namun akhirnya pemerintah ingin mempercepat program tersebut untuk mendukung sarana transportasi di Indonesia," tuturnya.
Lebih lanjut Wanhar menyampaikan, Menteri ESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No. 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Dalam peraturan tersebut dibahas mengenai SPKLU dan juga SPBKLU untuk kendaraan bermotor listrik yang melingkupi charging station atau alat charge private seperti pada showroom, perusahaan swasta dan juga di rumah tangga.
Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pada 2025 pemerintah menargetkan sebanyak 2.200 unit mobil listrik dan 2,13 juta unit motor listrik bisa diproduksi. Lalu jumlah ini meningkat menjadi 4,2 juta unit mobil listrik dan 13,3 juta unit motor listrik pada 2050.
Dalam RUEN tersebut, stasiun pengisian kendaraan bermotor listrik (charging station) juga ditargetkan mencapai 1.000 unit pada 2025 dan 10.000 unit di pada 2050.
Wanhar pun menyampaikan bahwa kendaraan bermotor listrik adalah kendaraan yang ramah lingkungan.
"Mari kita beralih ke kendaraan bermotor listrik, kualitas udara kita bisa lebih bersih, dari sisi biaya lebih murah, dan selanjutnya untuk kendaraan roda empat sejalan dengan kesiapan infrastruktur yang kita bangun," tuturnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menteri ESDM Beberkan Jurus Raih 2 Juta Mobil Listrik di 2030
